INDOPOLITIKA.COM – Partai Gelora Indonesia telah mendaftarkan Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) secara serentak pada Minggu 14 Mei 2024.

Kini partai bernomor urut 7 yang dinakhodai Anis Matta, Fahri Hamzah, Mahfudz Siddik dan Achmad Rilyadi ini tengah menyiapkan diri dengan performa terbaik untuk bertempur pada Pemilu 2024 mendatang.

Sukardin, salah satu kader terbaik partai Gelora Indonesia yang berdomisli di wilayah Kabupaten Tangerang menyatakan siap berlaga dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Tokoh muda peduli pendidikan yang juga pendiri SMAN 32 Kabupaten Tangerang ini mengklaim telah mendapat mandat dari Partai Gelora Indonesia untuk maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Banten di daerah pemilihan Kabupaten Tangerang A meliputi 14 kecamatan, diantaranya kecamatan Solear, Cisoka, Tigaraksa, Jambe, Balaraja, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Gunung Kaler, Kronjo, Mekar Baru, Sukadiri, Kemiri dan Mauk.

“Insya Allah saya siap lahir bathin untuk nyaleg DPRD Banten melalui Partai Gelora Indonesia. Saya dapat mandat dari partai untuk maju di Dapil Kabupaten Tangerang A. Mohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Sukardin, kepada awak media, pada Selasa (16/05/2023).

Pria yang dahulu malangmelintang di dunia jurnalis dan kini berprofesi sebagai Advokat ini mengaku bahwa pilihannya untuk terjun kedalam politik praktis karena terdorong oleh rasa kepeduliannya terhadap nasib anak- anak yatim dan siswa kurang mampu supaya bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Ia berkomitmen jika diberi amanah oleh rakyat akan berupaya keras mendorong pemerintah agar membuat sebuah regulasi seperti peraturan daerah (Perda) tentang pendidikan gratis bagi anak- anak yatim dan siswa tak mampu mulai dari tingkat SMA sederajat hingga perguruan tinggi.

“Itu adalah sebagian kecil dari komitmen saya. Anak- anak yatim dan siswa tak mampu harus kita dilindungi bersama. Mereka harus bisa kuliah secara gratis agar memiliki ilmu pengetahuan mumpuni dan skill terbaik. Dengan begitu mereka akan bisa berkompetisi dengan yang lainnya,’ kata pria asal Bima- NTB ini.

Sukardin menjelaskan, tak hanya mendorong Perda kuliah gratis pihaknya juga mendesak pemerintah untuk mengevaluasi secara total terkait maraknya perusahaan alih daya atau outsourcing di tanah jawara tersebut.

Menurutnya outsourcing ini diduga kuat menjadi biang kerok atas ketidakjelasan nasib para pekerja atau buruh.

Mirisnya lagi, kata dia, para pekerja maupun calon tenaga kerja dibuat tidak berdaya akibat posisi tawar mereka yang dianggap sangat lemah.

“Para pekerja maupun calon tenaga kerja kerap diperas oleh oknum- oknum yang mengatasnamakan outsourcing supaya bisa masuk kerja atau diperpanjang kontrak kerjanya. Hal ini akan menjadi konsen kami jika terpilih pada pemilu 2024 nanti,” tegasnya.(*****)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com