Ilustrasi kapal nelayan. (Foto: Dok. Medcom.id).

Sabah: Sebanyak dua nelayan Indonesia diduga diculik di perairan Semporna, Sabah. Penculikan terjadi pada Selasa 11 September 2018, pukul 1 pagi waktu setempat.

Laman The Straits Times melaporkan empat awak kapal ikan baru saja berlabuh di dermaga Pulau Gaya, Semporna. Namun, pada pukul 1 pagi salah satu anggota kru mendengar suara mesin pompa perahu.

Tiba-tiba pasokan listrik di kapal terputus. Dua awak kapal yang bersembunyi dalam kompartemen kapal penangkap ikan mendengar orang-orang berbicara dalam dialek Suluk, yang mengindikasikan penculik berasal dari Filipina. Mereka mengintip melalui lubang dan melihat dua orang bersenjata di dalamnya. 

Sekitar satu jam kemudian, kedua nelayan keluar dari tempat persembunyian mereka, namun dua temannya serta sistem komunikasi radio kapal hilang. Dua nelayan ini kemudian melapor ke kantor polisi Semporna.

"Pihak berwenang dari Departemen Kepolisian dan Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom) telah mengonfirmasi insiden tersebut, namun rincian lebih lanjut mengenai itu masih dipastikan," tulis The Straits Times.

Penculikan ini merupakan insiden pertama di area tersebut sejak hampir dua tahun.

Jam malam di Sabah diberlakukan pertama kali sejak empat tahun lalu dan diperpanjang hingga 13 September. Antara jam 6 sore hingga 6 pagi diimbau nelayan berhati-hati dalam mengambil ikan.

Jam malam ini mencakup wilayah hingga tiga mil laut dari Tawau, Semporna, Kunak, Lahad Datu, Kinabatangan, Sandakan dan Beluran. Wilayah itu rentan penculikan oleh perompak atau kelompok bersenjata.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com