Indopolitika.com – Pasangan Prabowo-Hatta yang rencananya akan dideklarasikan dalam waktu dekat mendapat sorotan dari aktivis HAM. Pasangan ini dinilai tidak akan mampu menyelesaikan pelbagai masalah bangsa melainkan hanya mendatangkan masalah baru.

Salah satu masalah yang belum terselesaikan sampai sekarang adalah penegakan Hak Asasi Manusia. Isu HAM sebagai bagian dari agenda refomasi 1998 terancam gagal diusut tuntas jika Prabowo-Hatta berhasil memenangi Pilpres.

Meski pasangan tersebut direstui Amien Rais yang dikenal sebagai tokoh lokomotif reformasi, mereka tetap pesimis kasus HAM bisa diselesaikan. Justru sikap Amien Rais dan PAN mendapat kecaman karena dinilai telah mengesampingkan hati nurani.

“Kalau berpolitik tanpa hati nurani semua bisa dihalalkan. Bagi Amien Rais dan PAN, yang utama adalah bagaimana meraih kekuasaan,” kataWakil Setara Institute Bonar Tigor Naipospos, Senin (12/5).

Ia menyatakan, dengan mendukung Prabowo Subianto, Amien Rais sebenarnya bukanlah tokoh reformasi. Sebab di kalangan tokoh dan aktivis reformasi, Prabowo Subianto masih dianggap bermasalah dengan kasus pelanggaran HAM.

“Saya tidak heran dengan hal itu. Amien Rais sesungguhnya bukan penggerak reformasi, dia hanya pandai membaca arah waktu itu,” ujarnya.

Kecaman senada juga disampaikan Koordinator KontraS Haris Azhar beberapa waktu lalu. Menurutnya, Amien Rais bukanlah tokoh pro-demokrasi melainkan sama dengan politisi lainnya yang mengedepankan sikap pragmatis. Bahkan Amien dinilai sengaja melupakan penderitaan bangsa dalam membuka kran demokrasi.

“Mereka cuma mengejar kekuasaan saja. Mereka lupa pada sejarah penderitaan dalam membuka demokrasi di Indonesia. Bakat penyelewengan Amien dimulai saat menjatuhkan Gus Dur,” terangnya. (red/ind)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com