Jakarta – Dugaan permintaan mahar Partai Gerindra terhadap La Nyalla M Mattalitti berbuntut panjang. Loyalis-loyalis La Nyalla mundur dari Gerindra. “Selama ini Pak La Nyalla selalu berkomitmen untuk berjuang bersama kadernya di Pemuda Pancasila yang tergabung menjadi anggota Partai Gerindra di Jawa Timur,” ujar Andi Baso Juherman melalui pernyataan tertulis seperti yang dikutip dari lamanĀ  detikcom, Senin (15/1/2018).

Baso, yang juga Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, mengatakan para pengurus PP sangat marah kepada Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Soepriyatno, yang disebut meminta uang Rp 170 miliar untuk pencalonan La Nyalla sebagai bakal calon Gubernur Jatim 2018.

“Pak Nyalla berjuang untuk Partai Gerindra. Ternyata apa yang terjadi. Pak La Nyalla dikecewakan dengan adanya permintaan uang dari Soepriyatno, oknum Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, via seluler yang telah beredar rekamannya, meminta uang 170 miliar kepada Pak Daniel bendahara Pak La Nyalla, dengan dalih jika ingin direkomendasikan Partai Gerindra sebagai calon Gubernur Jawa Timur, serahkan saja uang Rp 170 miliar nanti Soepriyatno mengantarkan uang tersebut ke Prabowo selaku Ketum Partai Gerindra. Ini ketua partai atau calo partai?” cetusnya.

Andi Baso menjelaskan La Nyalla bukannya tidak mampu menyediakan dana hingga Rp 300 miliar untuk proses Pilgub Jatim.

“Bahkan beliau sudah menyediakan Rp 300 miliar dari rekan-rekannya para pengusaha muslim yang hendak membantu beliau pada Pilgub Jawa Timur mendatang,” ujarnya.

“Hanya yang disesalkan karena belum apa-apa oknum Partai Gerindra sudah meminta uang, sementara rekom belum diturunkan, dan pilgubnya juga masih lama. Perlu dipertanyakan, ada apa oknum di Partai Gerindra terburu-buru minta uang. Ini sebuah pembelajaran politik yang tidak elok,” jelasnya.

Selama ini, kata Baso, La Nyalla bersama kader-kadernya di Jawa Timur berjuang membesarkan Partai Gerindra, khususnya di Jawa Timur. Bahkan La Nyalla membawa dan turut membesarkan bendera Gerindra selama bertahun-tahun di Jawa Timur.

“Namun balasannya sungguh menyakiti hati beliau, pendukung, serta kader-kadernya,” jelasnya.

Selain mundur dari keanggotaan Partai Gerindra, Baso akan membuka Posko Pengaduan Politik Uang. “Yang diduga dilakukan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur,” pungkasnya.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com