INDOPOLITIKA.COM – Sebanyak 552 unit rumah warga terendam banjir yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur serta meluapnya Sungai Krueng Keureuto dan Sungai Krueng Pase, di Aceh Utara pada Jumat (12/11) pukul 16.00 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara melaporkan, banjir ini juga menggenangi 210 hektar sawah, TK Satu Atap, SDN Lhoksukon, SMPN 4 Lhoksukon, Kantor Geucik Desa Kumbang, Kantor Geucik Desa Rayeuk, Kantor Geucik Desa Geulumpang dengan ketinggian air berkisar antara 50-80 sentimeter.

“Adapun empat kecamatan terdampak yakni Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Pirak Timur, Kecamatan Lhoksukon dan Kecamatan Cot Girek,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, (13/11/2021).

Menurutnya, BPBD Kabupaten Aceh Utara masih terus berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk dapat melaporkan secara berkala perkembangan terkait penanganan darurat.

Selain itu, pihaknya meminta para petugas piket untuk melakukan monitoring terhadap laporan di tingkat kecamatan se-Kabupaten Aceh Utara melalui komunikasi radio dan pernguatan jaringan komunikasi whatsapp.

Informasi mengenai prakiraan cuaca BMKG, wilayah Aceh hingga tiga hari kedepan (14/11) didominasi cerah dan berawan. Meski begitu, para warga diminta untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena La Nina.

“Mengingat La Nina dapat memicu perubahan suhu udara dengan cepat,” imbuhnya.

Masyarakat hendaknya dapat memeriksa ancaman potensi risiko bencana disekitar melalui InaRISK. Dengan begitu, tindakan mitigasi awal terhadap potensi ancaman bencana dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak terutama korban jiwa. [asa]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com