INDOPOLITIKA.COM – Proses evakuasi 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Nduga, Papua, terhambat cuaca buruk.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengatakan proses evakuasi tersebut saat ini masih belum bisa dilanjutkan.
“Evakuasi terjeda karena gangguan cuaca di mana kabut turun di wilayah Distrik Paro. Setelah cuaca memungkinkan akan dilanjutkan proses evakuasi,” kata Benny saat dikonfirmasi, Rabu (8/2).
Tim gabungan Polri-TNI mengerahkan tiga helikopter dan sejumlah personel dari Mimika untuk mengevakuasi para pekerja.
“Benar, hari ini dilakukan upaya evakuasi terhadap beberapa orang dari 15 pekerja Puskesmas di Distrik Paro, Nduga, menggunakan helikopter TNI-Polri,” ujar Benny.
Polda Papua sebelumnya membantah kabar penyanderaan 15 pekerja pembangunan puskesmas di Paro, Kabupaten Nduga.
Ignatius menjelaskan isu penyanderaan tersebut sudah mulai diembuskan pada Sabtu (4/2). Ia menyebut sejumlah warga melaporkan kepada pihak kontraktor bahwa Egianus Kogoya menyebarkan ancaman kepada para pekerja.
“Adanya informasi dari masyarakat yang melaporkan kepada kontraktor pembangunan puskesmas di Distrik Paro bahwa 15 orang pekerja mendapat ancaman dari kelompok Egianus Kogoya,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/2) malam.
Ia mengatakan ancaman itu kemudian dilaporkan kepada Kapolres Nduga oleh pihak Bupati Kenyam. Dalam laporannya, kelima belas pekerja disebut mendapatkan ancaman lantaran tidak memiliki identitas yang lengkap.
Kendati demikian, ia memastikan kelima belas pekerja tersebut saat ini sudah keluar dari Distrik Paro dan dalam kondisi sehat serta tidak disandera oleh OPM.
“Informasi yang kami dapat, posisi 15 orang itu sudah keluar dari Distrik Paro dan menuju ke Mapenduma. Dan informasi ini masih di dalami oleh Satgas Damai Cartenz,” ujarnya.(red)