Waketum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mendapat kritik karena kerap membuat puisi untuk menyerang lawan politiknya. Aktivis sekaligus pengamat politik Fadjroel Rahman menantang Fadli untuk membuat puisi tentang penculikan para aktivis pada era Orde Baru.

Tantangan itu dilontarkan Fadjroel dalam akun Twitter-nya @Fadjroel, Kamis (17/4/2014). “Saya ingin membantu @fadlizon membuat PUISI PENCULIKAN pasti akan menjadi masterpiece di jagat sastra dan politik,” tulis Fadjroel di awal tweet-nya.

Fadjroel menilai, Fadli menyepelekan kasus penculikan tersebut. Dalam tweet-nya, Fadjroel juga memberi beberapa tautan pemberitaan lawas terkait kasus penculikan aktivis 1998. Salah satunya mengenai diberhentikannya bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dari ABRI.

Ayo bung @fadlizon bikin masterpiecemu PUISI PENCULIKAN, idenya 13 KORBAN HILANG TAK PERNAH PULANG. Kita tunggu nih!” tulis Fadjroel.

Kalau PUISI PENCULIKAN selesai bung @fadlizonnanti bikin KONFERENSI PERS khusus PEMBACAAN PUISI dan KLARIFIKASI PENCULIKAN!”  katanya.

PUISI PENCULIKAN @fadlizonjadi masterpiece sastra, bila MEMBERITAHU WIJI THUKUL (13 aktivis hilang), siapa penculik mereka?” katanya.

Ayo @fadlizonPUISI PENCULIKAN kami tunggu, siapa tahu bisa menemukan TULANG-BELULANG & KUBURAN Wiji Thukul dkk (13 aktivis),”  tambah Fadjroel.

TweetFadjoel itu lalu ramai ditanggapi pemilik akun lain. Banyak yang mendukung tantangan Fadjroel itu. (WH/In/pol)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com