INDOPOLITIKAKebakaran besar melanda wilayah Los Angeles, Amerika Serikat (AS), menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan memaksa sekitar 180 ribu penduduk mengungsi.

Berikut lima fakta mengenai kebakaran di Los Angeles:

1. 11 Korban Jiwa dan Kekurangan Air

Menurut laporan BBC, jumlah korban tewas akibat kebakaran di sebagian wilayah Los Angeles telah mencapai 11 orang dan kemungkinan akan terus bertambah.

Kebakaran ini juga menghancurkan ribuan bangunan serta memaksa evakuasi massal terhadap hampir 180 ribu penduduk.

Otoritas Medis Los Angeles menyebutkan bahwa lima korban meninggal dalam kebakaran Palisades, sementara enam lainnya tewas dalam kebakaran Eaton.

Dalam perkembangan terbaru, Gubernur California menyerukan penyelidikan independen terkait kurangnya pasokan air yang menghambat proses pemadaman.

Kapten Pemadam Kebakaran Los Angeles, Adam Van Gerpen, mengonfirmasi kepada BBC bahwa sejumlah tim pemadam kehabisan air saat memadamkan kebakaran Palisades.

“Saya telah menyaksikan situasi tersebut,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa kru pemadam juga mengalami hal serupa di beberapa lokasi kebakaran lainnya.

Ia menjelaskan bahwa ketika kehabisan air, petugas biasanya mengambil dari truk pemadam lain atau menggunakan tanker air.

Namun, hal ini dapat mengganggu operasi pemadaman secara keseluruhan.

“Kami sangat mengandalkan hidran yang berfungsi dengan tekanan air yang memadai,” tambah Van Gerpen. Namun, jika kendala muncul, para petugas harus berimprovisasi dan beradaptasi.

2. Kebakaran Terparah dalam Sejarah Los Angeles

Kebakaran di Pacific Palisades, area tempat tinggal banyak selebritas, menjadi salah satu yang terparah dalam sejarah Los Angeles. Lebih dari 10.000 bangunan telah hangus terbakar.

Dari luar angkasa, api yang berkobar terlihat jelas di beberapa titik Los Angeles, termasuk kawasan Hollywood Hills, pusat industri hiburan Amerika.

Asap tebal menyelimuti jalanan, dan kawasan seperti Hollywood Boulevard mengalami kemacetan saat banyak orang berusaha mengungsi.

3. Lokasi-Lokasi Kebakaran di Los Angeles

•Palisades: Kebakaran terbesar terjadi di antara Santa Monica dan Malibu, melahap lebih dari 17.000 hektare lahan dan menyebabkan evakuasi terhadap 30 ribu orang.

•Eaton: Kebakaran di utara Pasadena ini telah membakar lebih dari 10.000 hektare dan menyebabkan lima korban jiwa.

•Hurst: Terjadi di utara San Fernando, meliputi area seluas 850 hektare.

•Lidia: Berlangsung di perbukitan utara Los Angeles, membakar 350 hektare lahan.

•Sunset: Berlokasi di kawasan bersejarah Hollywood Hills, api melalap sekitar 50 hektare lahan.

Dua kebakaran kecil telah berhasil dipadamkan:

•Woodley: Terjadi di taman setempat, dengan luas terbakar sekitar 30 hektare.

•Olivas: Kebakaran di Ventura, sekitar 80 km dari Los Angeles, meliputi area seluas 11 hektare.

Berikut adalah parafrase dari bagian tambahan yang Anda berikan:

4. Dugaan Penyebab Kebakaran

Kombinasi dari kondisi iklim yang sangat kering dan angin kencang lepas pantai, yang dikenal sebagai angin Santa Ana, menjadi faktor utama yang memicu kebakaran ini.

Menurut Badan Cuaca Nasional, angin Santa Ana bertiup dari arah timur ke barat melalui pegunungan di California selatan.

Angin ini tidak hanya mengurangi kelembapan udara tetapi juga mengeringkan tumbuh-tumbuhan, sehingga meningkatkan risiko kebakaran. Jika api mulai menyala, angin ini dapat menyulut bara menjadi kobaran besar dalam hitungan menit.

Investigasi mengenai penyebab pasti kebakaran masih berlangsung. Kepala Pemadam Kebakaran California, David Acuna, mengatakan kepada BBC bahwa belum ditemukan bukti yang menunjukkan kebakaran ini disengaja.

“Saat ini, fokus utama kami adalah keselamatan jiwa. Setelah situasi lebih terkendali, penyelidikan dapat dilakukan lebih mendalam,” katanya dalam wawancara di program Radio 4 Today.

Namun, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa kabel listrik dan peralatan utilitas lainnya sering menjadi penyebab kebakaran besar di California.

Sebagai contoh, pada tahun 2018, kebakaran Camp Fire menghancurkan kota Paradise dan menyebabkan 85 kematian, banyak di antaranya terjadi ketika warga mencoba melarikan diri dengan mobil.

Meski begitu, ada sedikit harapan bagi petugas pemadam kebakaran. Prakiraan cuaca menunjukkan penurunan status bahaya dari “sangat kritis” menjadi “kritis”.

Namun, Sarah Keith-Lucas, peramal cuaca BBC, mengingatkan bahwa tidak ada tanda-tanda hujan di wilayah tersebut setidaknya hingga minggu depan, sehingga risiko kebakaran tetap tinggi.

5. Hubungan dengan Perubahan Iklim

Meskipun angin kencang dan minimnya curah hujan menjadi penyebab langsung kebakaran, para ahli menunjukkan bahwa perubahan iklim turut memperburuk situasi.

Perubahan kondisi lingkungan akibat pemanasan global meningkatkan potensi kebakaran yang lebih besar dan lebih parah.

Sebagian besar wilayah barat Amerika Serikat, termasuk California, pernah mengalami kekeringan panjang selama beberapa dekade, yang baru berakhir dua tahun lalu. Kekeringan ini membuat wilayah tersebut sangat rentan terhadap kebakaran.

Penelitian pemerintah AS menunjukkan adanya hubungan langsung antara perubahan iklim dengan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan di kawasan barat negara itu.

“Pemanasan global, kekeringan berkepanjangan, dan kondisi atmosfer yang lebih kering telah menjadi faktor utama dalam meningkatnya risiko kebakaran hutan,” jelas Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA).

Biasanya, musim kebakaran di California Selatan berlangsung dari Mei hingga Oktober.

Namun, Gubernur Gavin Newsom mencatat bahwa kebakaran sekarang terjadi sepanjang tahun.

“Tidak ada lagi musim kebakaran,” ujarnya.

“Sekarang, kebakaran terjadi sepanjang tahun.” (Rzm)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com