INDOPOLITIKA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan bahwa pembayaran gaji bagi petugas Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang sebelumnya tertunda kini mulai diproses.
Pernyataan ini disampaikan Dadan setelah beredar kabar bahwa ribuan pegawai dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum menerima gaji selama tiga bulan.
“Saat ini masih dalam proses. InsyaAllah sebelum Lebaran sudah dibayarkan,” ujar Dadan saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran gaji SPPI terjadi karena mereka belum resmi berstatus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Anggaran belum bisa dicairkan karena status mereka masih belum PPPK, sehingga kami harus mencari sumber pendanaan lain,” jelasnya.
Dadan juga menekankan bahwa meskipun dana tersedia, mekanisme penggunaan anggaran negara berbeda dengan keuangan pribadi.
“Kalau uang pribadi, bisa digunakan untuk apa saja. Saya sempat berupaya menalangi, tetapi pengembaliannya harus sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tambahnya.
Untuk mengatasi kendala ini, BGN memutuskan menggunakan anggaran dari kategori jasa lainnya. Dengan mekanisme ini, SPPI akan diperlakukan seperti konsultan eksternal yang memberikan jasa kepada BGN.
“Ini tetap menggunakan dana APBN, hanya saja dialihkan dari anggaran yang sebelumnya diperuntukkan untuk keperluan lain. Kami manfaatkan anggaran yang bisa digunakan untuk pembayaran jasa,” jelas Dadan.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah sekaligus memberdayakan UMKM. Namun, program ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam hal distribusi, kualitas makanan, dan keterbatasan anggaran.
Selain itu, pemangkasan anggaran dari Rp10.000 menjadi Rp8.000 per siswa turut memperumit situasi, menimbulkan kekhawatiran mengenai kualitas makanan yang diberikan kepada siswa. (Rzm)
Tinggalkan Balasan