Kelompok musik Gongbron, terdiri dari WNI dan warga negara Swedia. (Foto: Dok. KBRI Stockholm)

Stockholm: Alunan musik gamelan Jawa menggema di Eric Ericssonhallen, Swedia, membuka Festival Debussy 100 yang menghadirkan pianis kawasan dari kawasan Skandinavia, Minggu 30 September 2018.

Gamelan Jawa tersebut dibawakan oleh kelompok musik Gongbron dan berhasil memukau ratusan penonton yang menyaksikan. 

"Gamelan Jawa yang menjadi pembuka festival adalah sebuah kehormatan sekaligus jembatan yang menghubungkan Indonesia dan Swedia serta kerja sama antarwarga," kata Duta Besar RI untuk Swedia Bagas Hapsoro, dalam keterangan tertulisnya kepada Medcom.id, Rabu 3 Oktober 2018.

"Kita patut berbangga bahwa kesenian tradisional kita dihormati di Swedia. Oleh karena itu, KBRI Stockholm akan terus mendukung usaha teman-teman mempromosikan budaya Indonesia," lanjut dia.

Penampilan Gamelan Jawa itu dibawakan oleh 13 musisi gamelan berkewarganegaraan Swedia dan Indonesia, yang dipimpin oleh Urban Wahlstedt, seorang warga Swedia yang telah mendalami gamelan dan wayang kulit sejak lama.

Para pianis Swedia dimanjakan dengan langgam Jawa "Aja Lamis" yang membawa mereka pada perjalanan waktu ketika Debussy pada tahun 1889 terpukau oleh alunan gamelan di Festival Paris Exposition Universelle. Di akhir penampilannya, grup gamelan mendapat standing ovation dari para musisi Skandinavia yang hadir.

Professor Stefan Bojsten selaku produser festival tersebut menyampaikan kegembiraannya melihat grup gamelan Gongbron dapat hadir membuka festival Debussy.

"Gamelan telah menginspirasi karya-karya komposer dunia seperti Claude Debussy dan Erik Satie, sehingga kehadiran grup gamelan Gongbron membuka festival ini adalah suatu kehormatan," tuturnya.

Grup Gamelan Gongbron sudah sering kali tampil di Swedia. Dua penampilan terakhir grup ini adalah di Thielska Gallery, museum seni lukis di Stockholm serta Pesta Rakyat HUT RI ke-73 di Wisma Indonesia Stockholm. 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com