INDOPOLITIKA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti meningkatnya kerentanan generasi Z terhadap pinjaman online (pinjol). Data menunjukkan bahwa sebanyak 80 persen generasi Z memilih kemudahan dalam memperoleh dana sebagai pertimbangan utama saat mereka membutuhkan sesuatu.
Hal tersebut disampaikan oleh Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, dalam sebuah kegiatan di Universitas Brawijaya, Malang, pada Rabu (7/5/2025).
Friderica menjelaskan bahwa kemudahan akses merupakan daya tarik utama layanan pinjol di mata generasi Z.
“Sebanyak 80 persen dari mereka lebih memilih jalan mudah untuk mendapatkan uang saat memerlukan sesuatu. Daripada meminjam kepada teman atau keluarga yang belum tentu memberikan, mereka cenderung langsung mengajukan pinjaman lewat aplikasi pinjol,” ujarnya.
Yang mengkhawatirkan, menurut Friderica, adalah bahwa 58 persen dari motivasi penggunaan pinjol bersifat konsumtif, berkaitan dengan gaya hidup. Ia juga menyinggung pengaruh fenomena FOMO (fear of missing out) dan FOPO (fear of other people’s opinion) sebagai pendorong perilaku konsumtif generasi ini.
“Anak-anak Gen Z sering merasa tidak percaya diri hanya karena dianggap ketinggalan tren. Misalnya, merasa minder karena memakai handphone model lama atau pakaian yang dianggap tidak mengikuti mode. Akibatnya, mereka terdorong melakukan tindakan yang berisiko, seperti berutang demi memenuhi standar sosial tersebut,” tambahnya.(Hny)
Tinggalkan Balasan