INDOPOLITIKA – Gedung SMPN 2 Cikeusal, yang terletak di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, mengalami kerusakan parah setelah tidak mendapatkan renovasi selama puluhan tahun.

Akibatnya, empat ruang kelas mengalami kerusakan berat, dengan atap yang roboh karena kayu penyangga yang sudah lapuk termakan usia.

Empat ruang yang terdampak meliputi tiga ruang kelas dan satu ruang yang digunakan untuk penyimpanan alat olahraga. Proses belajar mengajar untuk kelas 9D, 9E, dan 9F pun terpaksa dipindahkan ke aula dan laboratorium.

Wakil Kepala SMPN 2 Cikeusal, Juriyah, mengungkapkan bahwa kerusakan ini terjadi karena gedung tersebut sudah lama tidak diperbaiki.

“Sejak saya mulai mengajar 20 tahun lalu, gedung ini tidak pernah direnovasi. Meskipun ada beberapa perbaikan kecil, tapi kondisi kayu-kayu penyangga sudah rapuh,” jelasnya melalui sambungan telepon, Selasa (28/1/2025).

Gedung yang rusak parah tersebut mengakibatkan kegiatan belajar terhambat, dan para siswa harus dipindahkan ke ruang lain yang lebih aman, seperti ruang laboratorium dan ruang komputer.

“Ruang kelas 9D, 9E, dan 9F sudah lama rusak, sementara gudang alat olahraga ambruk pada 18 Januari 2025,” kata Juriyah.

Kerusakan ini sudah berlangsung beberapa bulan, dengan kondisi gedung yang semakin memburuk. Puncaknya, pada 18 Januari, atap ruang kelas tak mampu lagi menahan beban dan akhirnya roboh, diperparah oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

“Kerusakannya semakin parah hingga akhirnya atap-atap mulai jatuh. Kelas tidak bisa digunakan lagi,” tambahnya.

Sebelum kejadian ini, pihak sekolah sudah melaporkan kondisi gedung kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, namun hingga kini perbaikan belum bisa dilakukan karena terkendala masalah anggaran.

“Kami sudah mengajukan permintaan renovasi, karena kondisi ini sangat berbahaya bagi siswa, tapi anggarannya terbatas, jadi belum ada perbaikan,” pungkas Juriyah. (Chk)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com