INDOPOLITIKA – Puluhan orang menjadi korban dugaan penggelapan yang dilakukan oleh MDA dengan berbagai modus, termasuk berkedok investasi pakan udang dan vitamin.

Para korban menyerahkan uang secara bertahap dengan jumlah yang bervariasi. Mereka tidak menyangka karena MDA dikenal sebagai pendakwah, imam masjid di Palu Grand Mall, qoriah, dan sudah lama dikenal dalam berbagai majelis agama, sehingga mereka merasa tidak mungkin MDA tega menipu mereka.

Namun, MDA diketahui melarikan diri dari rumahnya di Kelurahan Lere dan kini dilaporkan tinggal di Kalimantan Tengah.

Dari sekian banyak korban, hanya Fawzi yang melapor ke Polda Sulteng. Fawzi menceritakan bahwa MDA awalnya meminta bantuannya untuk melunasi utang sebesar Rp80.000.000 terkait rumah yang ditinggalkan.

Kemudian, MDA meminta BPKB miliknya untuk digadaikan dengan imbalan Rp100.000.000. Namun, angsuran penggadaian tidak dibayar, hingga Fawzi menerima pemberitahuan lelang.

“Mobil saya ditaksir seharga Rp135.000.000,” katanya.

Sementara itu, korban lainnya, Budi, mengalami kerugian sebesar Rp1.125.000.000. Budi menjelaskan bahwa MDA meminjam uang darinya dua kali, masing-masing Rp300 juta, dengan total Rp600 juta.

Pada waktu yang berbeda, MDA menawarkan investasi di tambak udang yang bekerjasama dengan perusahaan di Sulawesi Selatan, membutuhkan dana Rp500.250.000 untuk pakan dan vitamin udang dengan janji bagi hasil Rp113.000.000 dalam waktu 40 hari. Semua transaksi dilakukan tanpa surat perjanjian resmi, hanya dengan bukti transfer.

Dengan adanya laporan ini, para korban berharap agar pihak berwajib segera menangkap MDA sebelum ada korban lain yang tertipu, mengingat pelaku kini diketahui berada di Kalimantan.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com