Eden mengisahkan, penembak jitu biasanya bekerja berpasangan, bersama dengan individu lain yang dikenal sebagai pelacak, yang juga penembak jitu dengan pelatihan tetapi yang tugas utamanya adalah untuk memberikan dua data yang tepat kepada penembak jitu, termasuk jarak dari target, arah angin dan sejenisnya.

Penembak jitu lainnya, Amor mengatakan ada penembak jitu di militer Israel yang sengaja membuat kesalahan. Seharusnya yang dibidik utama itu adalah lutut, tetapi si penembak terkadang memilih bagian lebih tinggi dari lutut. Tujuanya menimbulkan luka yang lebih mematikan pada target.

“Jika kamu secara tidak sengaja mengenai arteri utama paha alih-alih pergelangan kaki, maka kamu bermaksud melakukan kesalahan atau kamu tidak boleh menjadi penembak jitu. Ada penembak jitu, tidak banyak, yang ‘memilih’ untuk membuat kesalahan [dan bertujuan lebih tinggi]. Tetap saja, angkanya tidak tinggi. [Sebagai perbandingan,] ada hari-hari ketika Anda mengumpulkan 40 lutut di seluruh sektor. Itulah proporsinya, ” katanya.

Mereka bersikeras bahwa sasaran terbaik adalah lutut, dibanding bagian-bagian kaki lainnya. Alasanya, lutut tidak banyak kapiler dan tidak banyak darah meski terluka. “Artinya Anda telah melakukan pekerjaan bersih jika targetnya mengenai lutut,” bebernya.

“Kamu tidak seharusnya melihat pendarahan hebat, karena di daerah lutut dan tulang tidak ada banyak kapiler. Jika Anda melihat darah, itu bukan pertanda baik, karena Anda mungkin melepaskan peluru terlalu tinggi. Skenario reguler seharusnya adalah Anda memukul, mematahkan tulang, dalam kasus terbaik, mematahkan tempurung lutut, ” kata Itay, penembak jitu Israel lainnya.

Alami Stres Pasca Trauma

Psikolog spesialis trauma di salah satu rumah sakit Tuly Flint mengatakan, ada laporan penembak jitu yang menderita stres pasca-trauma, dan hal itu benar adanya. “Jika saya salah satu dari 30 tentara yang ada di daerah itu dan menembakkan tendangan voli, saya tidak perlu tahu bahwa saya yang melakukan pembunuhan,” katanya, seraya mengatakan, penembak jitu tahu kapan dia mencapai sasarannya.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com