Indopolitika.com – Bupati Purbalingga, Sukento Rido Marhaendrianto menepis anggapan bahwa kegemarannya ikut pengajian sedang menggalang massa untuk Pilkada 2015 kelak. Menurutnya, keaktifannya hadir dalam setiap kegiatan pengajian, semata-mata karena dirinya merasa masih belum cukup ilmu.
“Mungkin ada yang mengira saya aktif pengajian karena ingin mencari massa. Bukanlah. Itu masih jauh. Saya suka pengajian sejak lama, karena saya masih merasa bodoh. Kalau sudah pintar, buat apa saya belajar?” ungkapnya.
Bupati Sukento mengisahkan perjalanan relijius dan pencarian ilmu agama yang dilaluinya selama ini. Berawal dari kegalauan saat dia masih aktif menjadi salah satu pejabat penting di perbankan. Dia pun mendatangi ustadzah dan meminta nasihatnya.
“Saat itu, Bunda (sang ustadzah-red) menyarankan agar saya menjauhi segala larangan Allah dan menjalani segala perintahNya. Lalu saya katakan, saya belum tentu mampu Bunda. Lalu bunda tersenyum sambil berkata, ya sudah, kamu dekati saja para ulama. Nah, kalau yang begitu saya bisa,” kisahnya.
Sejak saat itu, Sukento mengaku berupaya sering mengikuti berbagai kegiatan yang mendekatkannya pada para ulama. Seperti pengajian-pengajian, silaturahim ke rumah ulama dan sebagainya. Lama-kelamaan dia memahami apa yang dimaksud oleh sang ustadzah tadi. “Dengan saya dekat dengan ulama, maka saya termotivasi untuk selalu beramal shaleh. Saya juga menjadi selalu haus ilmu agama,” terangnya.
Sukento tidak membatasi dia harus belajar agama darimana. Dia belajar agama dari semua organisasi massa Islam, segala harakah maupun seluruh mazhab. Tak heran jika Ketua IPHI Kabupaten Purbalingga ini juga hampir mengenal akrab dan mesra dengan semua ulama dari berbagai aliran. (sm/ind)
Tinggalkan Balasan