INDOPOLITIKA.COM – Bola panas terkait pembunuhan Brigadir Joshua terus bergulir dan menyeret sejumlah nama besar di tubuh institusi kepolisian. Terbaru, desakan publik kian menguat agar Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran segera diperiksa atas dugaan keterlibatannya dalam tragedi berdarah tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Gerakan Keadilan, Dendi Budiman. Pihaknya meyakini Kapolda Fadil Imran tahu skenario atau rekayasa kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) dan melakukan pembiaran.

“Hari ini desakan publik semakin kuat. Saya pikir Kapolri harus segera memeriksa Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran. Sebab tidak mungkin Fadil Imran tidak mendapat laporan dari Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto terkait peristiwa di rumah dinas Ferdy Sambo,” ungkap Dendi kepada awak media, Senin (15/8/2022).

Diketahui, Budhi Herdi sudah dicopot dari jabatannya dan diduga kuat menjadi salah satu dari empat perwira yang menjalani penempatan dalam tempat khusus (patsus) di Mako Brimob.

Lebih jauh, Dendi yang juga koordinator 3000 lilin untuk keadilan Joshua mengatakan sebagai orang nomor satu di Polri, lanjutnya tidak sepantasnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo takut untuk mencopot polisi-polisi yang bermasalah. Apalagi, dalam kasus Ferdy Sambo ini Kapolri mendapat dukungan langsung dari Presiden Joko Widodo.

“Saya melihat ada semacam ketakutan atau keraguan pak Kapolri teekait ini. Maka itu kita harus perkuat Kapolri, jangan takut dan jangan ragu, segera periksa itu Kapolda Metro dan copot dari jabatannya agar proses pemeriksaan berjalan adil dan terbuka,” imbuhnya.

Dalam kasus Brigadir J, ulas dia, tidak mungkin pelakunya tunggal. Apalagi saat ini sudah ada 25 pejabat polisi yang dicopot dari jabatan mereka karena terlibat dalam kejanggalan kematian Brigadir J.

“Dalam peristiwa kejahatan seperti ini tidak mungkin pelakunya sendirian, pasti ada kaitan dengan yang lain. Kalau peristiwa peluk-pelukan itu tidak melanggar ya kasih reward buat Kapolda Metro Jaya. Tapi kalau memang melanggar dan bagian dari 25 polisi yang bermasalah itu, ya copot,” pungkasnya.[dbm]

 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com