INDOPOLITIKA.COM – Gaya Gibran guna meraih simpati warga Solo dengan meniru Jokowi dinilai sudah jadul. Gibran yang merupakan perwakilan kaum milenial harusnya mengubah gaya yang dulu pernah digunakan bapaknya. Gibran disarankan lebih mengedepankan pendekatan yang lebih substansial.

Hal itu disampaikan Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak. Meski sah-sah saja, kata Zaki, perlu ada pendidikan politik yang lebih substansial kepada masyarakat. Termasuk juga terhadap pendekatan yang dilakukan Gibran di Solo.

“Mestinya perlu pendekatan baru. Yang lebih rasional dan dialogis. Berikan solusi-solusi terhadap masalah yang ada di Solo. Apa program-program konkretnya. Perubahan apa yang dia tawarkan, kapan dan berapa lama bisa merealisasikan janjinya. Jadi kampanyenya lebih substantif, menawarkan ide-ide besarnya,” katanya kepada Indopolitika.com, Selasa (24/12/2019).

Dia mengakui, strategi politik dengan memberi image merakyat, sederhana dan pekerja keras memang sukses menghantarkan Jokowi menduduki posisi Walikota Solo. Dengan pola yang sama, Jokowi juga berhasil meraih posisi sebagai Gubernur DKI bahkan presiden.

“Saya kira begitu (pola Jokowi masih laku). Mencontoh gaya komunikasi politik pak Jokowi untuk mendapatkan image merakyat, sederhana dan kerja keras. Stratetegi itu dulu efektif. Banyak yang meniru.  Gibran sendiri  sudah mulai blusukan ke pasar-pasar dan segmen-segmen masyarakat lainnya. Sah-sah saja untuk dilakukan,” katanya.[asa]

 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com