INDOPOLITIKAGubernur California Gavin Newsom mengkritik Presiden Donald Trump dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth atas keputusan untuk mengirim 2.000 pasukan Garda Nasional ke negara bagian tersebut, dan meminta Presiden untuk membatalkan perintah tersebut.

“Tidak perlu mengerahkan Garda Nasional di Los Angeles saat ini. Pengerahan pasukan ini dengan cara yang melanggar hukum dan dalam jangka waktu yang lama merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara dan tampaknya dimaksudkan untuk semakin memperburuk situasi,” tulis Gubernur California Gavin Newsom dalam suratnya kepada Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Minggu 8 Juni, yang meminta pemerintah federal untuk membatalkan perintah pengerahan 2.000 pasukan Garda Nasional di Los Angeles.

“Batalkan perintah itu. Kembalikan kendali ke California,” tulis Newsom di media sosial dengan foto surat kepada Menteri Pertahanan, seraya menambahkan bahwa negaranya “tidak memiliki masalah apa pun hingga Presiden Trump turun tangan” dan bahwa pasukan lokal mampu melindungi keselamatan publik.

Presiden AS Trump sebelumnya mengirim 2.000 pasukan Garda Nasional ke Los Angeles untuk meredam protes terhadap tindakan keras Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE) terhadap imigran ilegal.

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan pemerintah membuat keputusan tersebut karena adanya “gerombolan massa yang melakukan kekerasan” yang menyerang agen ICE saat mereka sedang menjalankan tugas.

Gubernur California menghimbau masyarakat untuk bersuara namun tetap tenang, tidak menggunakan kekerasan, dan menghormati petugas penegak hukum.

“Jangan berikan Donald Trump apa yang diinginkannya,” imbuh Newsom.

Los Angeles dianggap sebagai “kota perlindungan” bagi para imigran. Pada tahun 2024, kota ini menjadi rumah bagi lebih dari 1,35 juta imigran, yang merupakan 34% dari populasi kota tersebut. Protes di sini telah berubah menjadi kekerasan selama dua minggu terakhir, saat penduduk memprotes penggerebekan terhadap imigran ilegal.

Garda Nasional adalah pasukan cadangan militer Angkatan Bersenjata Amerika Serikat. Setiap negara bagian dan teritori memiliki Garda Nasional di bawah komando langsung gubernurnya.

Presiden Amerika Serikat dapat memobilisasi pasukan ini untuk melaksanakan misi federal di masa perang atau keadaan darurat nasional.

Pengerahan Garda Nasional oleh Trump ke Los Angeles merupakan pertama kalinya seorang presiden AS mengerahkan pasukan tanpa persetujuan atau permintaan dari otoritas negara bagian.

Gedung Putih mengatakan Trump menggunakan undang-undang yang jarang digunakan, yang dikenal sebagai Undang-Undang 10, yang mengalihkan kendali Garda Nasional dari otoritas negara bagian ke otoritas federal pada saat terjadi “pemberontakan atau pemberontakan yang akan segera terjadi terhadap pemerintahā€. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com