Sehubungan dengan pelaksanaan pemilihan Bupati, pemilihan Wali kota, pemilihan Gubernur yang dilaksanakan serentak tahun ini, yang tahun depan ada pemilihan Presiden dan legislatif secara bersamaan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan kepada masyarakat agar jangan sampai terpecah gara-gara pesta demokrasi itu.

“Beda pilihan enggak apa-apa, tapi setelah coblos kita harus rukun kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air,” tutur Presiden Jokowi pada acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat, di Alun-alun Barat Kota Serang, Serang, Provinsi Banten, Rabu (14/3) sore.

Kepala Negara mengingatkan, jangan gara-gara beda pilihan, satu rumah bisa berantem, antar tetangga enggak saling menyapa, antar kampung tidak saling menyapa. “Enggak bisa, kita ini saudara dan semuanya yang ada di Indonesia adalah anugerah Allah yang diberikan kepada kita,” tegasnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa Indonesia adalah negara besar yang memiliki 714 suku, memiliki lebih dari 1.100 bahasa daerah, memiliki agama yang berbeda-beda. Selain itu, Indonesia memiliki 17000 pulau yang terpencar dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote.

“Jadi ingat lagi kita ini berbeda-beda, mari kita jaga bersama-sama kerukunan kita. Mari kita jaga bersama-sama persatuan kita. Mari kita jaga bersama-sama persaudaraan kita, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, tanpa membeda-bedakan suku, tanpa membeda-bedakan agama karena itu anugerah yang diberikan Allah kepada kita,” seru Presiden.

Kepala Negara mengingatkan, itu adalah garis, takdir yang diberikan kepada bangsa Indonesia. Di Singapura, lanjut Kepala Negara, ada 4 (empat) suku. Sedangkan Indonesia 714. Afghanistan, lanjut Presiden Jokowi mengutip Presiden Afghanistan, ada 7 suku.

“Coba betapa kita ini bermacam-macam, berbeda-beda, beruntung kita memiliki Pancasila, ideologi negara kita yang mempersatukan kita,” tutur Kepala Negara.

Acara penyerahan sertifikat itu dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang (ART)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Jalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com