Serangan udara Israel di ota Gaza, 20 Juli 2018. (Foto: AFP/BASHAR TALEB)

Gaza: Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengklaim telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel pada Sabtu 21 Juli 2018 pagi waktu setempat. 

Pengumuman disampaikan usai lima orang, termasuk satu prajurit Israel, tewas dalam konflik berdarah di sepanjang perbatasan Gaza.

"Lewat upaya Mesir dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kami mencapai (kesepakatan) untuk kembali ke situasi damai antara pendudukan (Israel) dengan faksi-faksi Palestina," tutur juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, seperti dikutip dari AFP.

Ini merupakan perjanjian gencatan senjata kedua antar kedua kubu dalam sepekan terakhir, yang dilakukan di tengah kekhawatiran akan adanya perang baru.

Hingga saat ini, Israel belum mengonfirmasi apakah kesepakatan gencatan senjata kedua ini benar-benar telah terjadi.

Jumat kemarin, seorang tentara Israel ditembak mati dalam bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza. Prajurit itu adalah kematian pertama dari kubu Israel sejak bentrokan terjadi pada Maret lalu.

Baca: Israel Gempur Jalur Gaza usai Satu Prajurit Tewas Ditembak

Tiga anggota Hamas tewas saat Israel membalas kematian prajuritnya dengan serangan udara di beberapa titik Gaza. Sementara satu pria Palestina dilaporkan tewas akibat terkena tembakan di perbatasan Gaza-Israel.

Koresponden AFP melaporkan serangan udara Israel ke Gaza berlanjut hingga Jumat malam. Suara ledakan terjadi di beberapa bagian Gaza.

Israel dan Hamas telah berhadapan dalam tiga perang sejak 2008.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com