harry-tanoe-mundur-dari-partai-nasdem_vivaNasional, (Jawabaratnews.com) – Nasional Demokrat (Nasdem) disebut sebagai salah satu partai yang banyak diharapkan memberi perubahan. Namun belum juga mulai “berperang”, perpecahan di tubuh partai itu menyeruak hingga berujung hengkangnya Hary Tanoesoedibjo dari Nasdem.

“Walaupun selama ini selalu ditutup-tutupi, mundurnya Hary Tanoesoedibjo dari Partai Nasdem menunjukkan bahwa isu perpecahan di tubuh partai itu adalah benar adanya. Hal itu tentu sangat disayangkan mengingat Partai Nasdem adalah partai baru yang kelihatannya memiliki prospek,” kata Pengamat politik Saleh Partaonan Daulay saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Pengajar di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan, seharusnya perpecahan dan konflik internal diselesaikan secara baik dengan mengambil jalan kompromi. “Mundurnya Hary Tanoe dipredikasi akan memberikan dampak negatif bagi Partai Nasdem,” ujarnya.

Pertama, kata dia, persepsi dan tingkat kepercayaan masyarakat pada Partai Nasdem dinilai akan berkurang. Pasalnya, dengan kemunduran itu perpecahan di internal partai menjadi mencuat dan otomatis menjadi konsumsi publik.

“Apapun alasannya, konflik internal itu tidak baik di mata masyarakat,” jelasnya.

Kedua, secara finansial, Partai Nasdem akan mengalami gangguan. Selama ini, diketahui bahwa Hary Tanoesoedibjo menanamkan investasi yang tidak sedikit untuk membesarkan Partai Nasdem.

Ditambah lagi, kata dia, dengan iklan-iklan yang banyak disiarkan di MNC Group. Dengan kemundurannya, apalagi akibat konflik, diyakini dukungan finansial dan iklan tidak akan didapatkan lagi.

Ketiga, lanjut Saleh, citra Partai Nasdem akan berubah dari partai anak muda menjadi partai kebanyakan. Sebab, mundurnya Hary Tanoe dikabarkan akan membawa sejumlah kader muda untuk keluar secara bersama.

Keempat, elektabilitas Partai Nasdem diyakini akan menurun karena kesibukan para pengurus partai untuk melakukan konsolidasi ulang. Apalagi, di wilayah dan daerah banyak yang berpihak pada Hary Tanoe dan kelompok muda.

“Nasdem membutuhkan strategi baru untuk meyakinkan masyarakat agar tetap percaya dengan gagasan restorasi yang diusung,” ujarnya. (Rep/JBn)

Sumber: Antara
Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com