INDOPOLITIKA.COM – Kabar seorang kader PDIP di Temanggung mengembalikan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat membuat geger.
Pelaku yang juga Wakil Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Temanggung, Fajar Nugroho akhirnya buka suara mengapa dirinya mengembalikan bantuan dari gubernur yang digadang-gadang bakal maju di Pilpres 2024 mendatang tersebut.
Fajar mengaku kesal usai video kunjungan Ganjar ke rumahnya diunggah ke YouTube dan komentarnya dinilai mencoreng nama baik partai.
Fajar mengaku tak menyangka jika video kunjungan Ganjar di rumahnya di Kemantenan Sari, Mungseng, Kecamatan Temanggung, Minggu (9/1) lalu bakal diunggah di YouTube pribadi Ganjar.
Video pemberian bantuan di rumah Fajar itu berjudul ‘RUMAH REYOT KADER PDI PERJUANGAN DI TANAH BENGKOK’ (saat ini judul sudah diganti).
“Lha itu yang bikin saya sakit, ini kenapa partai saya kok dibawa-bawa, iya (judulnya). Kalau misal nggak pakai atas nama partai, saya fine-fine saja nggak papa, tapi kok ini pakai nama partai,” kata Fajar dalam keterangannya, Minggu (16/1/2022).
Fajar mengetahui jika video tersebut diunggah di YouTube pada Senin (11/1). Kala itu buruh pembuatan emping jagung ini tengah beristirahat kerja, dan iseng mengakses YouTube.
“Iseng buka, saya malah nggak ngeh kalau di-upload, diunggah nggak ngeh sama sekali. Begitu tahu terus saya lihat komen-komen berbagai macam kok seperti ini malahan. Ini ya seperti kemiskinan saya itu malah dibuat pencitraan, tapi kok embel-embelnya dengan partai,” ujarnya.
Fajar menyebut dalam kunjungan itu, Ganjar memberikan bantuan sembako, mainan hingga ponsel untuk anaknya yang kini sudah dia kembalikan melalui kelurahan. Ganjar pun disebut berjanji akan memperbaiki rumah Fajar.
“Sudah saya kembalikan ke tempat kelurahan. Karena saya tidak tahu harus mengembalikan di mana, yang ada di sini hanya instansi kelurahan,” terangnya.
“Kalau sembako nyuwun sewu kok kurang etis, karena sudah saya makan. Mainan anak-anak itu, ada boneka, terus masak-masakan, mobil-mobilan, sama transformer, robot kecil itu,” sambung Fajar.
Terpisah, Ganjar menyebut Fajar dipilih karena dia merupakan salah satu kader PDIP Temanggung yang dipukuli oleh organisasi masyarakat (ormas) saat Pilpres 2019 karena membela pasangan Jokowi-Ma’ruf. Dengan alasan itu, dia bermaksud membantu Fajar.
“Saya mengenal Mas Fajar itu Jokower. Jadi dulu Mas Fajar ini pernah datang ke rumah saya bersama delapan orang temannya. Dan saat itu, demi menjaga suksesnya Jokowi-Ma’ruf, Fajar dan kawan-kawannya itu rela dipukuli,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1).
“Maka saya datang ke rumah Mas Fajar untuk membantu. Saat itu ya baik-baik saja dan diterima dengan baik. Tapi ternyata kemudian beliau ndak berkenan. Ya kalo Mas Fajar menolak tidak apa, mungkin saya yang salah,” kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan dirinya sudah lama memberi bantuan kepada sesama kader, tepatnya saat masih menjadi anggota DPR RI. Namun baru sekali ini ada penolakan.
“Sebenarnya sejak dulu, di dapil tujuh kita sudah jalan. Waktu bulan Bung Karno kita buat, di Grobogan kita buat,” ucapnya.
“Kalau kemudian tidak berkenan ya nggak papa. Buat saya nggak ada soal singgung menyinggung. Yang penting, jangan sampai partai ditunggangi dan dipecah belah,” terang Ganjar.[fed]
Tinggalkan Balasan