Banten, Indopolitika.com – Munculnya berita dan gerakan yang mendiskreditkan Ir. Herdian Koosnadi‎ beberapa hari terakhir dianggap sebagai suatu ungkapan kekecewaan dari pihak-pihak yang tidak mau menerima hasil pemilu. Diduga pihak tersebut justru datang dari kalangan internal partai sendiri. Hal tersebut mengemuka dalam dialog santai bersama Herdian Koosnadi caleg terpilih dari PDI Perjuangan di Dapil 3 Banten.

“Ada banyak informasi sesat yang disebar sengaja. Mereka memakai media sosial dan media online, membuat berita yang tidak cover both side, tidak fair dan tendensius,” ujarnya, Minggu, (4/5/2014).

Herdian menegaskan kemenangan dirinya adalah murni pilihan rakyat. “Saya bertahun-tahun bergaul, turun dan blusukan. Saya berkampanye dengan gigih. Itu semua kerja tim. Pemilih sudah memutuskan pilihan. Alhamdulillah berkat kerja keras semua kader, PDIP bisa tinggi raihan suaranya di Banten dan saya sendiri mendapatkan suara yang baik,” kata Herdian.

 Herdian juga mengimbau, jika ada ketidakpuasan dari pihak-pihak yang berkeberatan atas hasil pileg, seharusnya memakai jalur yang ada. “Kan ada mekanismenya, jangan asal sebar info sesat dan mendiskreditkan saya secara pribadi,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, telah beredar berita yang menyatakan Herdian sebagai tersangka dan telah menggelembungkan suara. Menurut Imam Darmadi Walikota Lumbung Informasi Rakyat. (LIRA) Tangsel, berita ini disinyalir pesanan pihak tertentu dan bernada hasut. “Itu fitnah, black campaign. Apa juga gunanya, pileg sudah berakhir masih melakukan kampanye hitam,” ujarnya

Laporan yang dilakukan oleh seseorang bernama Hary Ibrahim tersebut dianggap sebagai ungkapan kekecewaan yang salah alamat. “Laporannya ditolak Panwaslu, di Bawaslu Banten juga tidak ada, akhirnya yang bersangkutan nyap-nyap di media massa,” tambah Imam. Imam berharap semua pihak menghormati dan mengikuti proses pemilu ini dengan taat. “Harus siap kalah, siap menang dong,” pungkasnya. (red/Ind)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com