Jakarta – Calon Gubernur Sumsel Herman Deru mengucapkan rasa syukur mendalam atas pencapaian tahap pertama yakni terpenuhinya syarat pendaftaran peserta pilkada ke KPUD Sumsel. Setelah tiga partai politik (PAN, Nasdem dan Hanura) sama-sama memutuskan mengusung pasangan Herman Deru – Mawardi Yahya maka terpenuhi sudah syarat ambang batas raihan jumlah kursi di DPRD Sumsel. Diketahui pasangan ini merupakan yang pertama memenuhi syarat pendaftaran. Partai pengusungnya lengkap, pasangannya lengkap. Demikian disampaikannya saat dihubungi media ini melalui saluran telpon hari ini, (21/12). Deru sendiri masih berada di Jakarta dalam rangka konsolidasi dengan pimpinan pusat partai-partai pengusungnya.

Bupati OKU Timur dua periode ini berpesan, agar masyarakat berbondong-bondong menuju TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Ia mengajak mereka yang ingin berubah, yang mau lebih baik, untuk bergabung dalam gerbong-gerbong kereta perubahan menuju Sumsel maju. Lokomotifnya sudah diisi dengan tiga mesin partai yang dahsyat dan teruji yakni PAN, Nasdem dan Hanura. Masinis dan co-masinisnya dia dan Mawardi Yahya. “Jadi kami mengajak semua pihak, bilkhusus kepada pengurus, aktivis, anggota dan simpatisan partai pengusung juga kepada individu, kelompok dan organisasi maupun relawan pendukung untuk bersatu. Bersatu menuju kemenangan, bersatu memenangkan Sumsel satu, bersatu menuju Sumsel maju,” ujarnya.

Deru meyakinkan bahwa program-program yang telah disiapkannya adalah program yang sesuai dengan kebutuhan rakyat Sumsel. Yang utama adalah membenahi kekurangan yang ada serta memperbaiki yang sudah berjalan baik. Deru menyampaikan, era sekarang adalah zaman now kata generasi millenial. Tidak ada yang bisa dimanipulasi atau disembunyikan. Zaman serba elektronik dan internet. Jalan jelek saja tak perlu pejabat turun untuk memotret ke lokasi, asal mau pakai teknologi sudah segera diketahui. “Rakyat sekarang pintar, jadi kalau penyelenggara negara tidak responsif maka apa lagi yang bisa dipertahankan. Mereka pasti mau pemimpin yang mendengar, yang bekerja untuk memperbaiki keadaan,” ujarnya.

Deru manambahkan, program andalannya adalah mewujudkan Sumsel maju yang ditandai dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat, turunnya angka kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan mewujudkan keadilan kawasan. “Ini semua bisa dicapai jika kita bersatu dan bekerja sungguh-sungguh,” katanya.

Deru juga mengajak semua pihak khususnya rekan sejawat para kandidat untuk tetap menjalin silaturahim, persaudaraan. Itu karena semua, satu sama lain sudah saling kenal cukup lama. Dengan demikian nantinya yang terjadi bukan pertempuran seperti perang tetapi justru kontes indah dalam bingkai fastabiqul khoirot. Yang terbaiklah yang seharusnya dipilih dan menang. Ia mengingatkan, dalam politik, menang dan kalah kontestasi adalah biasa. Deru bahkan menyindir, mungkin hampir sebagian besar kandidat yang mau maju di pilgub 2018 pernah merasakan menang dan kalah dalam pilkada. Entah dirinya, keluarganya atau kelompoknya. Namun demikian kekalahan bukanlah akhir kehidupan demikian juga kemenangan bukanlah hal yang harus disombongkan. “Berpolitik sejatinya adalah pengabdian kepada negara bangsa dan saat yang sama adalah menjalankan perintah agama. Membangun masyarakat yang aman sejahtera adalah misi Islam, saat kecil kita belajar konsep ini: baldatun thoyyibatun wa Robbun Ghofur,” pungkasnya. (Fied)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com