INDOPOLITIKA.COM – Kisah perjalanan ‘Raja dan Ratu Sejagat’ Toto Santosa Hadiningrat (42) dan permaisurinya Fanni Aminadia (41) alias Dyah Gitarja atau Kanjeng Ratu berakhir dibalik jeruji besi, usai keduanya diamankan polisi.
Menariknya, pasangan yang disebut-sebut netizen ‘pasangan terhalu’ tersebut juga statusnya bukan suami istri. Si permaisuri hanyalah teman dekat saja dari sang Raja. Mereka berdua statusnya ‘Teman Tapi Mesra’ alias TTM.
Sosok Ratu Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia menyita perhatian publik. Wajahnya yang ayu dan rambut yang diwarna kemerahan dengan balutan kebaya, membuat dirinya laksana permaisuri keraton yang berada dalam imajinasinya
Namun kini, mereka terancam 10 tahun penjara atas perbuatannya, usai ditangkap di luar keraton, di sebuah rumah di kawasan Wates, Yogyakarta, Selasa (14/1/2020). Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan berkedok kerajaan.
Bahkan saat berada di kantor polisi, si permaisuri tidak banyak bicara. Wajahnya nampak sembab. Dan beberapa foto yang beredar, dia bahkan terlihat mewek. Entah menyesali ‘kehaluannya’ atau entah apa. Perempuan kelahiran 1979 ini memiliki usaha salon kecantikan bernama Nabila Beauty Care.
Ia juga memiliki bisnis usaha restoran. Bisnisnya itu sudah dikelolanya sejak lama. Itu terlihat dari laman facebook Ratu Dyah Gitarja yang merupakan facebook pribadi dari Fanni Aminadia. Untuk kulinernya ia berinama Angkringan Mepet Sawah Ambu.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel saat menggelar jumpa pers di Polda Jateng, Rabu (15/1/2020) lalu mengatakan, Fanni Aminadia yang diakui sebagai permaisuri ternyata bukan istrinya, tetapi hanya teman wanitanya.
“Fanny berasal dari Jakarta Selatan, sedangkan Toto berasal dari Ancol, Jakarta Utara. Toto sempat kos di Yogyakarta. Fanni Aminadia yang diakui sebagai permaisuri ternyata bukan istrinya, tetapi hanya teman wanitanya,” tegas Rycko lagi.
Sementara Totok Santoso sempat menjelaskan kisah dibalik berdirinya saat gelar perkara di Mapolda Jateng. Menurut Totok, awal mula berdirinya kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) ini karena dia mendapat ilham dari leluhur Raja Sanjaya, keturunan dari Kerajaan Majapahit.
Dalam ilham atau wangsit itu, dia mengatakan jika kerajaan KAS harus berdiri di Kabupaten Purworejo. Dan memang harus disitu. Dengan alasan nanti bakal bisa melanjutkan kejayaan kerajaan Majapahit. “Begitu wangsit yang saya terima,” katanya mengutip tribunews.
Totok sendiri berasal dari Purworejo dan tinggal di Yogyakarta. “Tapi ya begitulah. Saya diamanahi menjadi raja dan Fanni menjadi permaisuri. Saya beri tugas kepada Fanni (permaisuri) merancang segala pernak-pernik kerajaan meliputi seragam kerajaan, topi, umbul-umbul, tombak, dan bendera. Semua yang merancang Fanni. Kerajaan ini saya dirikan sejak tahun lalu (2018). KAS didirikan pertengahan 2018,” bebernya.
Sehari-hari, pasangan ini tidak memiliki pekerjaan lain. Mereka hanya fokus bekerja mendirikan Kerajaan KAS, tanpa sampingan apapun. Tanggal 8 Desember 2018 adalah awal akan dibentuknya kerajaan ini. Kemudian 10 Januari 2019 kirab kerajaan disaksikan juga oleh warga sekitar. Dan puncaknya 12 Januari 2019.
“Kita merekrut sudah ada 13 menteri dan ratusan anggota kerajaan. Sebenarnya nanti akan ada jabatan Resi (menteri) bagian politik, ekonomi, militer, sosial, dan budaya. Bawahan Resi, ada Bhre (Gubernur). Lalu bawahnya lagi Bekel (Lurah),” tuntasnya.[asa]
Tinggalkan Balasan