INDOPOLITIKA – Kecelakaan laut kembali terjadi di Indonesia. Pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, sebuah kapal wisata yang mengangkut 104 penumpang dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu terbalik setelah dihantam ombak besar.
Kecelakaan nahas itu merenggut nyawa tujuh orang penumpang. Saat ini, seluruh jenazah korban kecelakaan kapal terbalik sudah diambil pihak keluarga masing-masing.
Peristiwa tragis ini terjadi setelah mesin kapal mati di tengah perjalanan pulang dari Pulau Tikus dan kapal diterjang ombak besar hingga bocor dan akhirnya tenggelam.
Wakapolda Bengkulu Brigjen Pol Solihin mengatakan, para wisatawan yang menjadi korban telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Korban yang meninggal sudah diambil oleh pihak keluarga, beberapa di antaranya berasal dari Padang dan Lubuk Linggau,” ucapnya.
Sementara itu, korban selamat yang mengalami luka-luka kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bengkulu dan Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara itu menurut kesaksian Jidan Dinil Haq, salah satu penumpang kapal terbalik yang selamat, kapal mulai mengalami gangguan saat dalam perjalanan kembali ke Kota Bengkulu.
Mesin kapal tiba-tiba mati, dan situasi memburuk ketika ombak besar mengguncang kapal dari kiri dan kanan.
“Awalnya kami pulang dari wisata Pulau Tikus, tetapi tiba-tiba mesin kapal mati di tengah laut. Ombak sedang kencang, kapal terguncang dan akhirnya tenggelam,” ujar Jidan.
Berikut identitas korban meninggal dunia:
1. Riska Nurjanah (28), warga Lubuk Linggau
2. Ratna Kurniati (28), warga Lingkar Barat, Pepabri
3. Tesya (20), warga Durian Depun, Kepahiang
4. Nesya (27), warga Suban Air Panas, Rejang Lebong
5. Arva Richi Dekry (29), warga Parak Kopi, Padang Utara
6. Yunita, dirawat di RS Kota Bengkulu
7. Suantra, dirawat di RS Kota Bengkulu
Kronologis
Kapal nahas tersebut mengangkut total 104 orang yang terdiri dari 98 wisatawan, satu nahkoda, dan lima anak buah kapal (ABK). Sebagian besar korban selamat telah dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis. Sebanyak lima korban dilaporkan meninggal di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.
Hingga Minggu malam, keluarga korban mulai berdatangan ke rumah sakit untuk menjemput jenazah dan membawanya pulang ke daerah asal masing-masing.
Petugas gabungan dari Basarnas, kepolisian, dan relawan terus melakukan evakuasi dan pendataan korban. Penyebab utama kecelakaan kapal wisata tenggelam di perairan Bengkulu diduga akibat kerusakan mesin di tengah laut dan cuaca buruk berupa ombak tinggi.
Adapun kronologi kejadian kecelakaan kapa wisata itu, yakni saat akan merapat ke bibir pantai, kapal dihantam ombak tinggi akibat cuaca buruk dan menabrak karang, yang menyebabkan lambung kapal bocor hingga akhirnya terbalik.
“Nakhoda saat itu hendak menurunkan penumpang di pinggir pantai, namun tiba-tiba diterjang ombak besar. Kapal menabrak karang dan langsung tenggelam,” ujar Brigjen Pol Solihin.
Beruntung, sejumlah nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian kecelakaan kapal wisata itu sigap melakukan pertolongan dan berhasil menyelamatkan sebagian besar penumpang.
Namun, tujuh orang dinyatakan tewas karena tidak mengenakan pelampung saat kapal tenggelam.
Pihak kepolisian bersama pemerintah daerah masih fokus pada proses evakuasi, pendataan korban, serta penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan kapal wisata. (Red)
Tinggalkan Balasan