Makarim Wibisono (kanan) dalam jumpa pers World Peace Forum 2018, di Jakarta, Rabu 15 Agustus 2018. (Foto: Marcheilla Ariesta)

Jakarta: Indonesia gencar mempromosikan konsep Indo-Pasifik. Menurut mantan Perwakilan Tetap RI di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Makarim Wibisono, konsep Indo-Pasifik yang diusung Indonesia mengedepankan jalan tengah.

"Indo-Pasifik kan sudah banyak yang keluarkan statement posisinya, Amerika Serikat (AS) jelas bagaimana contain Tiongkok dengan mobilisasi Jepang, India, Australia. Jepang khawatir karena paling dekat wilayahnya dengan Tiongkok," kata dia dalam jumpa pers World Peace Forum 2018, di Jakarta, Rabu 15 Agustus 2018.

Dia menuturkan dalam konsep AS dan Jepang, jelas Tiongkok 'dimusuhi.' Namun, hal ini berbeda dengan konsep yang diusung Indonesia.

Makarim mengatakan gagasan Indo-Pasifik sekarang sedang dirumuskan Indonesia secara seksama. 

"Saya kira mungkin berikan kesempatan ke pemerintah untuk merumuskan sedemikian rupa, namun pada pokoknya ada indikator, bersifat inklusif, tidak containment policy dan mengembangkan dialog, bukan adu otot. Juga, menghormati hukum internasional, menampung norma-norma hidup bernegara secara adil," imbuh dia.

Indo-Pasifik menjadi salah satu agenda penguatan politik luar negeri Indonesia di tahun 2018. Konsep Indo-Pasifik sudah digaungkan sejak 2013, dan Indonesia berfokus pada potensi di Samudera Hindia.

Ada tiga prinsip kerja sama dalam konsep Indo-Pasifik Indonesia, yaitu transparan, terbuka dan inklusif sesuai hukum internasional. Indonesia tetap ingin menggunakan ASEAN sebagai sentralitas yang membangun arsitektur Indo-Pasifik ini.

Karenanya, Indonesia ingin menggunakan building block approach dengan memperkuat kerja sama negara pesisir Samudera Hindia.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com