Menteri Luar Negeri Retno Marsyudi. (Metro TV/Dian Rohaeni)

New York: Isu kemerdekaan Palestina menjadi salah satu agenda kunci Indonesia dalam pertemuan Sidang Majelis Umum PBB atau UNGA ke 73 di New York, Amerika Serikat. Indonesia, sebagai non-permanent member Dewan Keamanan PBB, terus berada di depan untuk mendukung perjuangan Palestina.

Dalam sejumlah pertemuan UNGA pada 26 September 2018, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengangkat isu Palestina agar terus menjadi perhatian dunia Internasional. 

“Perjuangan Palestina harus terus di dukung, tidak ada Plan B untuk _Two State Solution_” jelas Retno. 

Pada pertemuan tingkat menteri Gerakan Non Blok (GNB), Menlu RI terus mendorong agar negara GNB dapat menjadi sumber terbesar dukungan kepada rakyat Palestina. Mengingat salah satu visi dan tujuan utama GNB adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia. 

“Saya terus dorong negara anggota GNB yang belum mengakui Palestina untuk segera melakukannya” tegasnya. 

Menlu menegaskan, bahwa ukuran kunci bagi GNB dalam mendukung kemerdekaan Palestina adalah  dukungan untuk _two state solution_ dan menjamin solusi baik jangka pendek dan panjang untuk Rakyat Palestina.

Dia menyatakan, komitmen Indonesia untuk Palestina melalui United Nations Relief and Work Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) saat bertemu dengan Komisioner Jenderal UNRWA, Pierre Krähenbühl. Komitmen tersebut, tercermin dari penambahan sumbangan sukarela Indonesia dan membantu memobilisasi sumber dana dari masyarakat sipil untuk UNRWA. 

Dalam pertemuan yang diselenggarakan Pemerintah Palestina, Menlu RI menyampaikan kembali lima hal yang harus tetap menjadi perhatian. Pertama, Two State Solution adalah satu-satunya cara untuk perdamaian, kedua, terus menggalang pengakuan internasional untuk Palestina. 

Ketiga, membantu UNRWA mendapatkan alternatif pendanaan, keempat, persatuan Palestina penting untuk kemerdekaan Palestina, dan kelima penguatan kapasitas untuk kemandirian Palestina harus terus dilakukan. 

Menlu RI secara konsisten terus mengangkat isu Palestina dalam pertemuan bilateral dengan negara sahabat di rangkaian UNGA 73 termasuk dengan Menlu Grenada, Rabu, 26 September 2018. (Dian Rohaeni)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com