“Masak satu partaipun tak mau berkoalisi dengan Golkar,” kata Indra j. Piliang

Indopolitika.com – Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Indra J. Piliang, tak khawatir andai Partai Keadilan Sejahtera bakal berlabuh ke Partai Gerindra mendukung Prabowo Subianto. Dia optimis dengan perolehan kursi Golkar, partainya tak membutuhkan terlalu banyak mitra koalisi.

“Masak satu partaipun tak mau berkoalisi dengan Golkar,” kata Indra j. Piliang, Ahad 27 April 2014. “Kan, di daerah-daerah Golkar memiliki pengalaman manis koalisi dengan partai manapun,” ujarnya.

Golkar bakal menggelar Rapat Pimpinan Nasional awal bulan depan untuk membahas mitra koalisi. Hingga kini, kata dia, Golkar juga berkomunikasi dengan berbagai partai untuk mempersiapkan pertarungan pemilihan presiden 2014. “Pada last minute bakal muncul,” katanya.

Indra justru menganggap dengan rampingnya mitra koalisi justru semakin memudahkan Golkar. “Dua partai saja pas,” kata dia. Jika terlalu besar, kata dia, Golkar malah kerepotan membagi jadwal kampanye.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jazuli Juwaini, mengatakan malam ini akan diputuskan arah koalisi partai tersebut. Di rapat Majelis Syuro, kata Jazuli, sudah mengerucut kedua calon presiden yakni calon presiden dari Golkar Aburizal Bakrie dan Gerindra Prabowo Subianto. “Insya Allah sudah mengerucut dua nama,” kata Jazuli.

Jazuli mengatakan PKS didekati oleh tiga calon presiden. Selain Prabowo dan Aburizal, Wiranto juga menawarkan koalisi ke PKS. Partai, katanya, sangat mengapresiasi partai-partai dan para calon presiden yang berkunjung menjalin komunikasi terlebih dahulu.

Aburizal Bakrie, kata Jazuli, berkunjung dan menemui Presiden PKS dua hari setelah pemilihan umum anggota legislatif. Aburizal juga menemui Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin, pada 24 April 2014. Sementara Prabowo Subianto sudah bertemu Anis Matta pada 23 April dan kemudian Ketua Dewan Pertimbangan Gerindra itu mengirim surat permohonan koalisi pada 25 April 2014. Surat permohonan itu atas permintaan Hilmi.

Jazuli menuturkan, ada calon presiden yang menawarkan posisi calon wakil presiden. Namun dia menolak untuk menyebutkan nama dan asal partainya. “Ada, itu menjadi pertimbangan kami,” ujarnya. (tmp/In/pol)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com