Ilustrasi oleh Medcom.id

New York: Seorang pemilik perusahaan limusin yang terlibat dalam suatu kecelakaan fatal pada akhir pekan lalu, diketahui sebagai informan pemerintah yang dibayar.
 
Kecelakaan Sabtu di Schoharie, New York, menyebabkan 20 orang tewas, termasuk empat kakak beradik yang sedang dalam perjalanan menuju pesta ulang tahun dengan kerabat dan teman-temannya.
 
Dilaporkan bahwa kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu tidak lolos uji pemeriksaan keamanan pada September. Temuin lain menyebutkan  bahwa pengemudi tidak berlisensi secara benar.
 
Ketika otoritas negara bagian New York bergerak hendak menutup perusahaan, Prestige Limousine, muncul nama pemiliknya Shahed Hussain. Pria ini dikenal sebagai informan FBI yang membantu agensi tersebut untuk menyelidiki ancaman teror domestik.
 
Dikutip dari Sky News, Selasa 9 Oktober 2018, Hussain datang ke Amerika Serikat dari Pakistan pada 1990-an dan menetap di Albany. Di kota ini, Hussain diberikan suaka bersama istri dan dua putranya.
 
Pada 2003, dirinya bekerja sebagai penerjemah pemerintah ketika dia mengaku bersalah atas penipuan dengan membantu seseorang menipu tes mengemudi. Tetapi dia setuju untuk bekerja sebagai informan FBI dan tidak menjalani hukuman penjara.
 
Dia membantu otoritas menargetkan pemilik toko pizza asal Albania dan seorang imam. Keduanya dihukum karena pencucian uang dan bersekongkol membantu kelompok teroris. Kedua pria itu mengatakan, Hussain, 62, telah menipu mereka.
 
Pada 2009, dia berada di balik kasus lain yang membuat empat orang dihukum karena berencana mengebom sinagoga dan menggagalkan rencana tersebut.
 
Operasi itu berfokus pada sebuah masjid Newburgh tempat Hussain menyamar sebagai wakil kaya-raya dalam sebuah organisasi teroris dari Pakistan. FBI memberinya kendaraan mewah untuk membantunya memainkan peran ini.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com