INDOPOLITIKA.COM – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim salah satu faktor penyebab Indonesia belum mengalami lonjakan kasus virus corona (Covid-19) karena pemerintah tidak pernah memilih kebijakan ‘tertutup’ seperti karantina atau lockdown total.

Dengan penerapan kebijakan khas Indonesia seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan program vaksinasi Covid-19, Budi mengatakan masyarakat sudah memiliki imunitas tinggi.

“Jadi Indonesia karena tidak terlalu tertutup, jadi membiarkan secara natural orang yang sudah divaksin terinfeksi. Itu tidak apa-apa,” kata Budi saat memberikan sambutan di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).

Budi selanjutnya menyinggung lonjakan kasus virus corona di China dalam beberapa pekan terakhir. Menurutnya penduduk China kurang memiliki antibodi alamiah imbas China pernah melakukan lockdown.

“Saat mereka (China) outbreak, mereka kena, dibandingkan dengan (kenaikan kasus Covid-19) Indonesia yang ada. Beruntungnya juga karena kita sudah kena infeksi alamiah,” kata dia.

Budi mengungkap dua strategi pemerintah dalam mengendalikan kasus Covid-19 yang dinilai berhasil.

Strategi pertama, Indonesia menurutnya sudah mengenali ‘musuh’ atau penyebab kenaikan kasus yaitu varian Covid-19 baru, alih-alih menerapkan pembatasan mobilitas warga. Dalam hal ini, kata dia, Kemenkes telah menyiagakan belasan laboratorium pemeriksaan urutan genom secara keseluruhan (Whole Genome Sequencing/WGS).

Strategi kedua, Indonesia menurutnya juga sudah memiliki sistem pertahanan. Salah satunya dengan memantau kadar atau titer antibodi masyarakat.

Budi menyatakan Indonesia merupakan satu dari lima negara di dunia yang rutin melakukan sero survei. Adapun berdasarkan sero survei di 514 kabupaten/kota di Indonesia, ia menyatakan 98,5 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi baik melalui vaksinasi maupun antibodi alamiah.

“Dan dua hal tersebut yang membuat kita yakin, bukan yakin saja, tapi sudah terbukti bahwa kita tidak ada lonjakan,” ujar Budi.

Di satu sisi, dia menilai China mengalami kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir lantaran mereka ‘tertutup’ sehingga mayoritas warganya belum memiliki antibodi secara menyeluruh.

Budi menyebut antibodi atau imunitas warga terhadap Covid-19 bisa terjadi melalui dua cara yakni dengan pemberian vaksin virus corona atau melalui antibodi alamiah pascainfeksi Covid-19.

“Nah, ini China saya tidak tahu kenapa mereka kurang [imunitas alamiah]. Mungkin karena ya mereka komunis ya. Jadi, tidak percaya kalau imunitas itu bisa dikasih oleh Yang Maha Kuasa juga,” kata Budi.(red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com