INDOPOLITIKA.COM – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengusulkan lima nama calon kapolri sebagai pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada Februari mendatang. Lima nama itu telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis, 7 Januari 2021.

Nama-nama yang diusulkan merupakan jenderal bintang tiga di institusi Kepolisian. Yakni Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Komjen Listyo Sigit Prabowo, Komjen Arief Sulistyanto, Komjen Agus Andrianto, dan Komjen Boy Rafli Amar.

“Kelima orang itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas, jam terbang,” kata Mahfud lewat cuitan di akun Twitternya, @mohmahfudmd pada Jumat, 8 Januari 2021.

Merujuk dari LHKPN, Komjen Arief Sulistyanto merupakan calon terkaya. Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri ini memiliki harta Rp 14,431 miliar berdasarkan LHKPN tahun 2019.

Berikut profil singkat dan rincian LHKPN mereka:

  1. Arief Sulistyanto

Arief merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1987. Ia pernah menjadi anggota tim khusus penyidikan pembunuhan aktivis HAM Munir. Kemudian, Arief pernah menjabat Kapolda Kalimantan Barat.

Ia sebelumnya juga pernah menjabat Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Setelah itu, Arief ditugaskan sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Total harta kekayaan Kalemdiklat Polri ini sebanyak Rp 14,431 miliar merujuk LHKPN tahun 2019. Arief tercatat memiliki tanah dan bangunan atau tanah saja senilai Rp 7,036 miliar yang terletak di Jakarta Timur, Bekasi, Cianjur, Karanganyar, Batam, Jakarta Selatan, Bekasi, Pekanbaru, dan Karanganyar.

Mayoritas aset tanah dan bangunan merupakan hasil sendiri, tetapi ada juga yang hasil hibah dan warisan. Aset tanah dan bangunan dengan nilai besar yakni tanah dan bangunan di Jakarta Timur senilai Rp 1,6 miliar, tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 1 miliar, serta tanah dan bangunan di Bekasi senilai Rp 1,27 miliar.

Arief juga mempunyai empat unit mobil, yakni Toyota Kijang Innova tahun 2011, Toyota Alphard tahun 2009, Toyota Avanza tahun 2009, dan Honda HR-V RU1 1.5 E tahun 2016. Total nilai aset kendaraan ini Rp 1,27 miliar.

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ini pun tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 2,256 miliar serta kas dan setara kas senilai Rp 3,86 miliar.

  1. Gatot Eddy Pramono

 Gatot merupakan perwira tinggi polri berbintang tiga lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988. Jabatan sebagai perwira menengah yang pertama kali diembannya ialah Kapolres Blitar pada 2005. Setelah itu ia menjabat Kapolres Depok pada 2008 dan Kapolres Jakarta Selatan pada 2009.

Kariernya terus menanjak hingga ia menjabat Wakapolda Sulawesi Selatan pada 2016. Kemudian, ia dipercaya memimpin Polda Metro Jaya pada 2019. Pada tahun yang sama, karier Gatot di kepolisian terus naik hingga ia menjabat orang nomor dua di Korps Bhayangkara.

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia ini memiliki harta kekayaan Rp 10,78 miliar berdasarkan LHKPN yang dilaporkan 2 November 2020. Ia tercatat memiliki tanah dan bangunan senilai Rp 7,24 miliar yang tersebar di Jakarta Barat, Bogor, Tangerang, dan Sukabumi.

Aset tak bergerak dengan nilai terbesar adalah tanah seluas 5.185 meter persegi di Tangerang dengan nilai Rp 1,555 miliar. Gatot juga memiliki dua unit tanah dan bangunan di Jakarta Barat, masing-masing dengan nilai aset Rp 1,23 miliar dan Rp 1,71 miliar.

Kemudian, Gatot tercatat mempunyai sejumlah mobil yakni Suzuki Jimny tahun 2019, Mini Cooper tahun 2011, serta dua Toyota Land Cruiser tahun 2013 dan 2014. Semuanya senilai Rp 1,968 miliar. Dia juga mempunyai kas dan setara kas senilai Rp 1,56 miliar.

  1. Listyo Sigit Prabowo

 Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Listyo memiliki kedekatan dengan Jokowi lantaran pernah menjabat Kapolres Solo pada 2011. Saat itu Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo. Kedekatan Listyo dan Jokowi pun berlanjut ketika Jokowi menginjakkan kaki ke Istana.

Pada 2014, Listyo menjadi ajudan Jokowi. Karier Listyo terus menanjak setelahnya. Ia kemudian menduduki posisi Kapolda Banten. Setelah itu Listyo kembali ke Mabes Polri sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan pada 2016.

Hingga akhirnya pada 2019, Listyo diangkat sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri menggantikan Idham Azis yang ditunjuk menjadi Kapolri.

Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ini menempati posisi ketiga dari jumlah harta kekayaan menurut LHKPN. Total LHKPN Listyo per tahun 2019 sebanyak Rp 8,314 miliar.

Mantan ajudan Presiden Jokowi ini memiliki aset tanah dan bangunan di Semarang senilai Rp 1,65 miliar, tanah dan bangunan di Kota Tangerang senilai Rp 1 miliar, serta tanah dan bangunan di Jakarta Timur senilai Rp 3,5 miliar. Total nilai aset tanah dan bangunan adalah Rp 6,15 miliar.

Listyo juga mempunyai satu unit mobil Toyota Fortuner tahun 2018 dengan nilai Rp 320 juta, harta bergerak lainnya senilai Rp 975 juta, kas dan setara kas senilai Rp 869,73 juta.

  1. Boy Rafli Amar

 Boy Rafli merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988. Ia cukup lama malang melintang di bagian kehumasan Polri. Jabatan sebagai perwira tinggi yang ia emban kali pertama ialah Kepala Biro Penerangan dan Humas Divisi Humas Polri pada 2012-2014.

Kemudian, ia ditugaskan sebagai Kapolda Banten pada 2014-2016. Setelah itu ia kembali ke Divisi Humas Polri dan menjabat Kepala Divisi Humas Polri pada 2016-2017. Setelah itu ia ditugaskan sebagai Kapolda Papua pada 2017-2018.

Boy Rafli lalu kembali ke Mabes Polri sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri. Lalu, pada Mei 2020, Presiden Joko Widodo melantik Boy Rafli sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini memiliki harta sebanyak Rp 6,451 miliar merujuk LHKPN tahun 2020. Dia memiliki aset tanah dan bangunan senilai Rp 4,901 miliar.

Aset tanah dan bangunan ini tersebar di Jakarta Selatan dan Lebak, Banten. Yang bernilai terbesar adalah tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dengan nilai aset Rp 3,75 miliar.

Boy juga mempunyai tiga unit mobil senilai Rp 692,9 juta. Yakni Toyota Fortuner tahun 2011, Toyota Innova tahun 2019, dan Mitsubishi Pajero Sport tahun 2019. Kemudian harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 760 juta, kas dan setara kas Rp 241,18 juta, serta utang Rp 144,05 juta.

  1. Agus Andrianto 

Agus merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1989. Ia pernah menjabat Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse dan Kriminal Polri pada 2016. Lalu pada 2018, Agus ditugaskan sebagai Kapolda Sumatera Utara.

Kariernya terus menanjak hingga ia menjabat Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri pada 2019 hingga sekarang.
Agus Andrianto terakhir melaporkan LHKPN pada November 2016 saat ia masih menjabat sebagai Kepala Bagian Pengendalian Operasi Kepolisian Dearah Sumatera Selatan.

Di situs elhkpn KPK, belum ada laporan harta terkini saat ia mulai menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri.

Adapun di LHKPN tahun 2016 ini, Agus tercatat memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 1,73 miliar. Dia memiliki aset tanah dan bangunan senilai Rp 864,4 juta yang tersebar di Jakarta Timur (warisan dan hibah) dan Musi Banyuasin (hasil sendiri).

Aset berupa alat transportasi yang dimiliki Agus adalah mobil Toyota Vios tahun 2003, Nissan Grand Livina tahun 2012, Mitsubishi Pajero Sport tahun 2015. Ketiganya bernilai Rp 470 juta. Selain itu, Agus Andrianto memiliki harta logam mulia senilai Rp 38 juta serta giro dan setara kas senilai Rp 361 juta. [ind]

 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com