Pemimpin agung Iran Ayatollah Ali Khamenei. (Foto: KHAMENEI.IR)

London: Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei mengaku ragu atas kemampuan Eropa yang dapat menyelamatkan perjanjian nuklir internasional, setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri dari perjanjian itu. 

"Perjanjian terancam setelah AS tarik diri dan kami (Teheran) mungkin meninggalkan perjanjian itu juga," kata Khamenei, melansir Reuters, Kamis, 30 Agustus 2018.

Dia mengingatkan Presiden Iran Hassan Rouhani agar tidak bergantung dengan Eropa. Sedangkan Iran pada saat ini sedang mendapatkan tekanan dari dalam negeri untuk menghadapi sanksi Amerika. 

"Tak ada masalah perundingan dan berhubungan dengan Eropa, tapi jangan berharap perjanjian nuklir. Perjanjian itu alat, bukan tujuan, dan jika kita sampai pada kesimpulan, ini bukan kepentingan nasional kita, kita bisa ditinggalkan," ungkap dia.

Lanjut dia, jika Eropa masih ingin menjalin kerja sama yang baik dengan Iran, maka bank benua biru harus bisa menjaga perdagangan dengan Teheran. Lalu paling terpenting, bisa menjamin penjualan minyak.

Namun paling terpenting saat ini, dia berharap penuh ke Rouhani dan kabinet untuk memecahkan masalah ekonomi yang sedang dihadapi oleh Iran, terkait jatuhnya mata uang Rial dan meningkatnya pengangguran. "Pejabat harus bersatu melawan AS, karena menyiarkan perbedaan hanya membuat bangsa tidak senang," tukas dia.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com