INDOPOLITIKA – Irjen (Purn) Ricky Sitohang, mantan kuasa hukum Pratiwi Noviyanthi, memberikan kritik tajam kepada pengacara Agus Salim, Rizaldi Hendriawan, yang berencana melaporkan 10.000 warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menerima bantuan dari Denny Sumargo dan Garry Julian.

Rizaldi sebelumnya mengancam akan melaporkan para korban erupsi Gunung Lewotobi yang mendapatkan bantuan tersebut dengan tuduhan pencucian uang.

“Jika ada warga Nusa Tenggara Timur yang menerima uang itu, hati-hati, sudah diperingatkan oleh pengacara Farhat Abbas. Penerima bantuan tersebut bisa terjerat pasal pencucian uang,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa jika terbukti ada penerima bantuan dari Denny Sumargo dan Garry Julian, mereka akan segera melaporkan penerima manfaat di NTT.

“Jika ada bukti, kita akan segera melaporkan penerima bantuan di Nusa Tenggara Timur. Kami sudah memberikan peringatan, jika mereka tetap menerima, kami akan mengambil langkah hukum terhadap mereka,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Ricky Sitohang mengingatkan Farhat Abbas dan Rizaldi untuk tidak mencampuradukkan persoalan hukum dengan kondisi para korban bencana.

“Saya sangat menyesalkan pernyataan pengacara Agus yang mengatakan, ‘kita akan pidanakan siapa yang menerima’. Itu tidak pantas, apalagi mengingat kondisi korban yang sudah sangat sulit. Mereka sudah cukup menderita, jangan lagi ditambah masalah hukum,” ungkap mantan Kapolda NTT itu.

Ricky juga menggarisbawahi bahwa warga setempat tidak tahu asal-usul dana bantuan yang mereka terima.

“Mereka hanya melihat situasi yang ada dan sangat kasihan. Mereka tidak tahu dari mana bantuan itu berasal. Yang penting mereka mendapatkan bantuan, dan mereka menerimanya,” tambahnya.

Menurut Ricky, ancaman Rizaldi terlalu berlebihan, dan ia menekankan pentingnya untuk berpikir matang sebelum mengeluarkan pernyataan.

“Harusnya pakai akal sehat sebelum berbicara. Jangan sembarangan mengatakan hal yang bisa merugikan masyarakat,” tandasnya.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com