INDOPOLITIKAIntelijen AS memperkirakan bahwa tanpa dukungan Washington, Israel mungkin hanya memiliki cukup amunisi antipesawat untuk bertahan 10-12 hari dengan kecepatan tembak saat ini.

Dilaporkan Washington Post pada Rabu, (18/6/20250 mengutip sumber yang mengetahui penilaian intelijen dari Washington dan Tel Aviv yang mengatakan bahwa tanpa dukungan dari AS, Israel hanya akan memiliki cukup rudal untuk mempertahankan operasi pertahanan udara selama 10-12 hari ke depan, jika Iran terus menyerang dengan intensitas saat ini.

“Pada akhir minggu ini, Israel mungkin dapat mencegat lebih sedikit rudal Iran, karena harus menghemat amunisi antipesawatnya,” kata sumber tersebut.

“Mereka harus memilih target mana yang akan dicegat. Pertahanan udara Israel kewalahan.”

Pejabat intelijen Israel memperkirakan Iran memiliki sekitar 2.000 rudal yang mampu mencapai negara tersebut. Sejumlah besar rudal diyakini telah dihancurkan dalam serangan pendahuluan pada tanggal 13 Juni.

Sejak itu Iran telah meluncurkan sekitar 400 rudal jarak jauh ke Israel, yang telah melambat tajam dalam beberapa hari terakhir.

“Iran harus berhati-hati karena memiliki jumlah rudal yang terbatas dan tidak dapat mengisi ulang rudal tersebut secara real-time dengan kecepatan tembak saat ini,” kata Fabian Hinz, seorang pakar di Institut Studi Strategis dan Internasional yang berpusat di Inggris.

Namun, banyak pakar Israel memperingatkan pada tanggal 18 Juni bahwa lebih dari separuh persenjataan rudal Iran masih utuh dan sejumlah besar amunisi mungkin disembunyikan di bunker bawah tanah.

Mereka menilai bahwa perang atrisi yang berkepanjangan dengan Iran pada intensitas saat ini tidak memungkinkan bagi Israel.

Sementara Israel telah secara signifikan melemahkan kemampuan serangan rudal jarak jauh Iran, memasok kembali pertahanan udaranya merupakan hal yang mahal bagi Tel Aviv.

Menurut Marker, surat kabar keuangan terkemuka Israel, intersepsi rudal merugikan negara hingga $285 juta per malam.

Israel sangat bergantung pada sistem Arrow untuk mempertahankan diri dari rudal balistik Iran.

Arrow dikembangkan pada pertengahan 1990-an untuk melawan ancaman dari Iran, menghabiskan biaya miliaran dolar dan dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan rudal tercanggih di dunia.

Namun, biaya operasi kompleks ini relatif tinggi, terutama karena rudal Arrow masing-masing berharga hingga 3-4 juta USD.

Frekuensi penembakan rudal pencegat Israel belum menurun akhir-akhir ini, tetapi jumlah rudal yang jatuh ke tanah segera setelah meninggalkan landasan peluncuran meningkat. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com