INDOPOLITIKA.COM – Indonesia Police Watch (IPW) meminta Presiden Jokowi untuk introspeksi diri. Pernyataan itu menyusul bantahan istana soal dugaan adanya upaya Jokowi memperluas jaringan “geng Solo” ke institusi Polri. Menurut IPW, upaya membangun kekuatan kelompok Solo itu merusak sistem karir di Polri dan membuat frustasi elite Polri.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyatakan, sangat menyayangkan bantahan istana soal geng Solo itu. Slogan Promoter kini bukan lagi berarti Profesional, Modern dan Terpercaya. Tapi sudah menjadi ‘Promosi orang orang tertentu’ yang dekat dengan kekuasaan.
“Memang, dalam menentukan posisi di Polri, sah sah saja Jokowi memilih kolega-koleganya yang dulu berdinas di Solo. Sebab ini bagian dari privilese seorang panglima tertinggi. Namun hendaknya dalam menggunakan privilise itu, Jokowi tidak merusak tatanan, hirarki, dan sistem karir yang sudah dibangun Polri sejak lama,” katanya.
Dia meminta publik menilik karier Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana. Lulusan Akpol 1988 B yang lompat menjadi Kapolda Metro Jaya. Dia menyatakan, inilah kali pertama dalam sejarah Polri ada Kapolda dari luar Jawa yang langsung menjadi Kapolda Metrojaya.
Tinggalkan Balasan