INDOPOLITIKA.COM – Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra, kembali mempertanyakan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memberantas korupsi.

Terlebih skandal PT. Asuransi Jiwasraya (Persero), yang berpotensi merugikan keuangan negara hingga Rp 13,7 triliun per agustus 2019 itu diduga menyeret lingkaran istana.

“Skandal Jiwasraya tidak bisa dianggap main-main, terlebih menyeret lingkaran Istana. Harus ada upaya terbuka mengusut setidaknya untuk menjaga kepercayaan publik pada pemerintah,” ucap Dedi, saat dihubungi Indopolitika.com, pada Selasa (07/01/2020).

“Skandal ini tentu menandai komitmen Presiden terhadap pemberantasan korupsi, jangan kemudian membangun kesan seolah ini kesalahan masa lalu,” imbuh Dedi geram.

Saat ini, Dedi kembali menerangkan, pemerintah dihadapkan pada dua persoalan Jiwasraya. Pertama, adanya keterlibatan dalam skandal, dan kedua tuduhan melindungi para pelaku.

“Tentu ini bukan hal kecil, Erick Tohir harus sudahi pembelaan yang mengaburkan, ia seharusnya tidak berperan sebagai jubir Jiwasraya, tetapi menteri BUMN yang harus melindungi kekayaan negara,” pungkasnya.{asa}

 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com