Politik untuk merajut ukhuwah keislaman sekaligus ukhuwah kebangsaan demi mencapai tujuan mulya yakni untuk mensejahterakan kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Kyai Adrian MK, pimpinan pondok pesantren Daar El Qolam-La Tansa, menegaskan bahwa para politisi santri diperbolehkan untuk berkontestasi dan berkompetisi secara sengit.
Bebas membawa warna dan kepentingan partai masing-masing, namun saat mengambil posisi sebagai alumni santri terlebih berposisi sebagai kyai penjaga moral politik Kyai Rifai, maka para politisi santri harus dapat mencontoh sikap dan posisi politik Kyai Rifai yang berdiri di titik sentral dan universal.
Muhlis, anggota DPRD PDIP Provinsi Banten, setuju dengan sikap kyai Adrian MK bahwa politisi santri harus meniru posisi nilai-nilai moral politik Kyai Rifa yang seakan terlihat ”tidak kemanamana” tapi sejatinya terasa pengaruhnya ”ada di mana-mana”.
Posisi politiknya berdiri di atas semua golongan sehingga bisa diterima dan menginfiltirasi semua golongan. Spirit Kyai Rifai mencerminkan universalitas keadaban dalam politik santri yang berbasis pada pandnagan akan pentingnya berpolitik yang bebasis nilai-nilai kearifan dan bertujuan mulya untuk dapat mensejahterakan kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia.
Nila-nilai kearifanyang mengajarkan praktek politikberkeadaban, bebas, terbuka/inklusif, toleran namun tetap integratif sebagai umat dan bangsa. Menghindarkan diri dari praktek politik yang bernilai rendah dan pragmatis.
Lebih mengutamakan kepentingan ego sendiri maupun kelompoknya semata, yang terkadang rela mengorbankan nilai-nilai yang mulya demi terpenuhinya kepentingan diri dan kelompoknya semata baik secara imaterial (kepuasan psikologis) mapun material (kepuasan mendapatkan banyak materi). Semoga. (***)
Penulis: Muhlis, Anggota DPRD Banten F-PDIP dan Dewan Penasehat JAROS RI
Tinggalkan Balasan