Ego Sektoral adalah Racun Mematikan Karir Politik 

Feneomena kesuksesan politisi santri ini baiknya dapat dikapitaslisasi secara positif demi memberi manfaat besar bagi para politisi, umat, pondok pesantren dan alumni. Sayangnya posisi dan peran ini belum digarap secara optimal. Sinyalemen ini disampaikan oleh Kyai Seniman KH Mujiburahman Ibing, pemimpin pondok pesantren Assaadah Serang.  

Kyai Ibing  menilai bahwa relasi para politsi santri ini belum terjalin dan terkosolidasi dengan baik. Sehingga terlihat secara kuatitas politsi santri ini berjumlah banyak tapi tidak memberi pengaruh dan manfaatnya bagi alumni. Masih terasa  fragmentatif (pecah) sehingga begerak dan berjuang sendiri-sendiri.

Para politis senior berjuang membangun karirnya sendiri. Di sisi lain para alumni yang sedang mencoba membangun karir politikpun merasa tidak mendapat sapaan, respon apalagi dukungan dari para politsi santri senior. 

Fenomena fragemtasi para politsi santri ini dibenarkan oleh Sahrudin Black, seorang  aktivis,  yang menyampaikan apatismenya ketika ada inisiatif dan organisasi yang mencoba menyatukan para politsi santri.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com