INDOPOLITIKA.COM – Salah satu ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bahtiar Effendy, wafat pada Kamis dini hari tadi, 21 November 2019.

Kepergian Prof. Bahtiar Effendy meninggalkan duka yang begitu dalam bagi banyak kalangan terutama warga Muhammadiyah dan civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tempat ia mengabdikan diri di dunia pendidikan.

Guru Besar Ilmu Politik dan Dekan pertama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta itu dikenal sebagai sosok cendekiawan Muslim yang memiliki sumbangsih pemikiran yang tidak sedikit dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Di PP Muhammadiyah, Prof. Bahtiar Effendy tercatat sebagai Ketua bidang Hubungan Luar Negeri.

Ia menyelesaikan pendidikan sarjana dari IAIN Jakarta pada tahun 1986, dan menyelesaikan pendidikan master pada program Asia Tenggara dari Ohio University (OU), Athens, Amerika Serikat, dua tahun kemudian.

Lulus dari OU, Prof. Bahtiar Effendy bertahan di negeri Paman Sam dan mengambil pendidikan program Ilmu Politik di Ohio State University (OSU), Colombus, yang diselesaikannya pada 1991. Tiga tahun kemudian, ia menyelesaikan pendidikan doktoral dan memperoleh gelar PhD dari universitas yang sama.

Kembali ke tanah air, di tahun 1995 Bahtiar Effendy memulai karier sebagai dosen di UIN Jakarta, Universitas Indonesia, juga Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sepanjang kariernya di dunia akademik, Prof. Bahtiar Effendy tercatat sebagai Senior Fellow pada S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura, juga sebagai Fellow pada Victoria University of Wellington, Selandia Baru.

Ia juga merupakan anggota American Political Science Association (APSA), World Conference on Religion and Peace (WCRP), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).

Sumbangan Prof. Bahtiar Effendy juga dapat dilihat dari berbagai buku yang ditulisnya.

Pada 1986 buku “Merambah Jalan Baru Islam: Rekontruksi Pemikiran Islam Indonesia Masa Orde Baru” yang ditulis Prof. Bahtiar Effendy bersama mentornya, Prof. Fachly Ali, diterbitkan Mizan.

Setahun kemudian, bersama H. Nasution, ia menerbitkan buku bertema HAM, “Hak Azasi Manusia dalam Islam” yang diterbitkan Yayasan Obor Indonesia.

“Islam and the State: The Transformation of Islamic Political Ideas and Practices in Indonesia”, yang merupakan disertasinya diterbitkan The Ohio State University (1994).

Di masa-masa reformasi, Prof. Bahtiar Effendy menulis buku “Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia” yang diterbitkan Paramadina (1998).

Kemudian bukunya yang berjudul “(Re)-Politisasi Islam: Pernahkah Islam Berhenti Berpolitik?” diterbitkan Mizan (2000).

Setahun kemudian Galang Press menerbitkan “Teologi Baru Politik Islam: Pertautan Agama, Negara, dan Demokrasi” dan “Masyarakat Agama dan Pluralisme Keagamaan: Perbincangan Mengenai Islam, Masyarakat Madani, dan Etos Kewirausahaan”.

Di tahun 2002, Prof. Bahtiar ikut menyumbangkan pikiran dalam buku “Ensiklopedi Tematis: Dunia Islam”, yang diterbitkan Ichtiar Baru Van Hoeve (2002).

Setelah itu di tahun 2003, Institute of Southeast Asian Studies menerbitkan buku karya Prof. Bahtiar Effendy yang berjudul “Islam and the State in Indonesia”.

“Jalan Tengah Politik Islam: Kaitan Islam, Demokrasi, dan Negara yang Tidak Mudah” diterbitkan Ushul Press pada 2005.

Buku terakhir dipublikasikan Prof. Bahtiar Effendy pada tahun 2017 dan berjudul “Insight: Essays on Islam and Public Affairs”. Buku ini berisi rekaman pemikirannya terkait berbagai isu sosial, politik, pemerintahan, dan praktik keagamaan di Indonesia dari beberapa tahun sebelumnya. [rif]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com