INDOPOLITIKA.COM Seorang WNI asal Depok yang sedang menuntut ilmu di Inggris bernama Reynhard Sinaga sontak menjadi perbincangan dunia. Hal ini terjadi setelah penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian Manchester terhadapnya akibat melakukan tindakan perkosaan berantai terhadap lebih dari 190 pria di Inggris.

Pria 36 tahun itu diketahui memang sudah 12 tahun tinggal di Inggris untuk menempuh studi lanjutnya. Dari jejak penelusurannya di Indonesia, Reynhard ternyata merampungkan studi strata satunya di Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia.

Dilansir dari The Guardian, Reynhard disebut lahir pada 1983 di Jambi, dengan tinggi sekitar 170 sentimeter. Dia datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007 saat dia berumur 24 tahun, dan tinggal selama 10 tahun hingga dia ditangkap pada 2 Juni 2017.

Selama 10 tahun itu, Reynhard disebut dengan bantuan biaya dari ayahnya yang dilaporkan merupakan seorang bankir.

Selain membayar biaya kuliah, sang ayah disebut membiayai apartemen Reynhard di Montana House, tempat di mana dia mengintai calon korbannya.

Laman BBC mengkonfirmasi pula bahwa Reynhard adalah lulusan UI jurusan arsitektur. Menurut BBC setelah lulusan dari UI, Reynhard mengambil studi di Manchester pada tahun 2007.

“Setelah mendapatkan gelar di Arsitektur Universitas Indonesia, Depok, dia (Reynhard) pindah ke UK pada 2007 untuk menempuh studi perencanaan perkotaan di University of Manchester,” tulis BBC.

Teman Reynhard yang tinggal di Gay Village, Manchester, menyebut si ‘Predator Setan’ sebagai sosok bersuara lembut dengan kacamata tebal.

“Dia baik, lemah lembut, dan sopan. Saya tak bisa membayangkan dia bisa mendapatkan tiket tilang atau mengadu,” ujarnya.

Dipanggil Rey, Reynhard Sinaga tidak pernah menceritakan tentang keluarganya di mana dua juga punya dua saudara, atau masa kecilnya. Dia juga disebut tidak pernah menyembunyikan orientasi seksualnya, dengan terlihat di Canal Street maupun Gay Village.

Teman-temannya mengaku, mereka sama sekali tidak tahu jika Reynhard menjadi terdakwa kasus pemerkosaan terbesar di Inggris.

Reynhard menempuh studi di Universitas Manchester dari Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang Sosiologi.

Kemudian pada Agustus 2012, dia sempat berkuliah di Universitas Leeds untuk PhD pada ilmu Geografi Manusia, di mana dia tidak menyelesaikannya.

Dia sempat menyerahkan tesisnya berjudul Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester. Tesis itu diajukan pada Agustus 2016. Tetapi, Reynhard Sinaga dinyatakan gagal, sehingga dia diminta untuk memperbaikinya. [rif]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com