INDOPOLITIKA – Jelang Munas, markas Partai Golkar digegerkan dengan adanya insiden pelemparan bom molotov pada Rabu dini hari (21/08).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan adanya insiden tersebut. Pihaknya menyebut, salah satu bom molotov yang dilemparkan ke kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat sempat dinyalakan oleh pelaku.

Diketahui, ada dua bom molotov yang dilempar ke kantor DPP Golkar. Bom molotov itu dirangkai dalam botol bekas sirup yang berisi bahan bakar bensin.

“Menurut keterangan saksi bahwa botol kedua yang akan dilemparkan sempat dinyalakan oleh pelaku namun api tidak menyala dikarenakan panik melihat saksi,” kata Argo, Rabu (21/08).

Merespon kejadian tersebut, Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, mengutuk peristiwa pelemparan bom molotov oleh orang yang tak dikenal terhadap markas besar partai yang membesarkannya.

Agung juga menyayangkan aksi pelemparan bom tersebut jika menyangkut dengan kepentingan politik. Menurutnya, selama ini kekerasan pada dunia politik telah mengancam persatuan bangsa. Maka dari itu, ia menilai tidak ada tempat bagi kekerasan di dunia politik.

“Saya kira jangan biarkan politik kekerasan, politic force apalagi pemaksaan kehendak dengan segala cara masuk ke dalam dunia politik ya. Kita kemarin sudah disibukkan dengan politik identitas yang kemudian bisa mengancam persatuan kesatuan bangsa,” kata Agung, di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta.

Hingga malam hari, sejumlah aparat dari kepolisian terlihat berjaga di luar dan dalam Kantor DPP Golkar. Orang-orang yang hendak masuk ke area Kantor DPP Golkar harus melewati sejumlah tahap pemeriksaan yang dilakukan pihak keamanan dan kepolisian.

Selain itu, terlihat juga sejumlah kader dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) juga terlihat ikut berjaga di sekitar markas partai politik berlambang pohon beringin itu.  Meski memanas, aktivitas di Kantor DPP Golkar terlihat tetap berjalan seperti biasa.[ab]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com