INDOPOLITIKA.COM –  Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Dr Emrus Sihombing menyarankan Partai Demokrat tidak terjebak dalam politik dinasti dengan memilih ketua umum dalam lingkaran Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menyarankan perlu ada figur baru.

“Figur baru ini bisa dari internal, pasti ada lah. Pilih yang kader militan, idealis, dan berintegritas. Bisa juga Demokrat jaring tokoh luar untuk bergabung, seperti Gatot Nurmantyo,” kata Emrus melalui keterangan tertulis kepada indopolitika, Jumat (13/3/2020).

Emrus mengakui belakangan, dua putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) merupakan calon terkuat yang akan menggantikan SBY. Kendati begitu, dirinya menilai AHY masih belum cukup siap dalam perpolitikan dan termasuk baru di parpol berlambang bintang mercy tersebut.

Sedangkan Ibas, Emrus mengatakan secara pengalaman di parpol memang lebih dibandingkan kakaknya tersebut, tetapi harus dipastikan memiliki “leadership and managerial skill” yang mumpuni.

“Kemarin kan sempat maju juga di Pilgub DKI. Saya melihat Mas AHY ini belum begitu mengakar, baik di partai maupun di masyarakat. Perlu lebih dikuatkan,” katanya.

Yang terpenting, kata dia, pemilihan ketua umum pada kongres Partai Demokrat mendatang benar-benar aspirasi dari kader atau hasil representasi demokrasi substansial.

“Jika memang secara natural, salah satu putra Pak SBY dipilih secara demokratis dari pemegang hak suara mutlak, ya, tidak masalah,” katanya.

Untuk diketahui, Partai Demokrat akan menggelar Kongres V yang berlangsung di Jakarta, 14-16 Maret, dengan salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum periode mendatang. [rif]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com