INDOPOLITIKA.COM – Presiden Joko Widodo ( Jokowi) melakukan serangkaian kunjungan ke Provinsi NTT sejak Selasa, (31/5). Pada Rabu (1/6), Presiden mengikuti peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kabupaten Ende dan bertindak sebagai pemimpin upacara.

Selepas itu, Presiden Jokowi diberikan gelar tua adat dari masyarakat Kabupaten Ende. Penganugerahan gelar adat itu dilakukan di Rumah Tenun Ende.

Saat menuju Taman Pancasila, Presiden disambut dengan tarian adat Ende, lalu diantar menuju Sa’o Ria Ende-Lio untuk menjalani prosesi pengukuhuhan sebagai ‘Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa’.

Arti dari ‘Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa’ sendiri bermakna ‘Pemimpin Wilayah Indonesia dari Sabang Sampai Merauke’.

Jokowi lalu menyaksikan Bupati Ende memutari tugu sebanyak empat kali dimana memiliki arti penyatuan dari alam.

Kepada Presiden dan Ibu diserahkan seperangkat kain tenun, dan kepada Presiden Jokowi dikenankan tas tradisional ‘Bere’.

Keluar dari Sa’o Ria, Presiden dan Ibu Iriana berkesempatan menunjungi rumah-rumah menyaksikan proses pembuatan kain tenun ikat, yang menjadi kerajinan tangan khas Ende-Lio. Keduanya juga melihat dan berbincang sejenak dengan para pengrajin tenun yang ada di sana.

“Jadi terima kasih banya untuk warga Ende seluruhnya!,” ujar Presiden.

Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Ende NTT yang menerima kedatangannya serta Iriana dengan hangat. Dia menilai kehangatan inilah yang menjadikan Presiden pertama RI akhirnya merumuskan Pancasila.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat NTT, khusunya masyarakat Ende yang telah menerima saya, Bu Iriana dan seluruh rombongan. Sejak awal datang ke sini sampai sekarang diterima dengan penuh kehangatan,” jelas Jokowi. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com