Ketimbang menyalahkan ketua umum Aburizal Bakrie, alangkah baiknya semua kader partai Golkar bersatu memperjuangkan visi negara kesejahteraannya. Caranya, dengan mendukung penuh langkah politik partai.

“Hanya dengan cara ini perjuangan visi itu mungkin. Di luar itu akan jadi dokumen kosong,” ujar Direktur Emrus Corner, Emrus Sihombing dalam pernyataannya, Jumat(23/5/2014).

Pilihan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie kata Emrus untuk berkoalisi dengan poros Gerindra mendukung Prabowo-Hatta tidak salah. Pasangan ini dinilai punya keunggulan tersendiri dibanding pasangan Jokowi-JK di poros PDI Perjuangan.

“Prabowo berani dan tegas. Hatta Rajasa pengalaman di pemerintahan. Ini perpaduan solidarity maker dan administrator, mirip Soekarno-Hatta dulu,” katanya.

Selain pertimbangan itu, Emrus menyatakan sejak awal komunikasi politik yang dibangun antara petinggi Partai Golkar dengan PDIP terlihat tak seimbang. PDIP seolah memposisikan diri tak butuh pada Partai Golkar.

“Terutama komunikasi Pak Ical dengan Megawati. Bu Mega kelihatnnya menutup diri. Yang datang kesana kemari justru Pak Ical, seolah Partai Golkar tak dianggap,” tegasnya. Padahal, ucapnya, komunikasi dalam politik sejatinya mengedepankan sikap saling menghargai sesama partai. Apalagi Golkar merupakan partai pemenang kedua di pemilu legislatif. “Egalitarianisme itu penting. Apa elit Golkar tak merasakan ini?,” imbuhnya. (trb/ind)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com