BANJARBARU  –    Mencegah stunting dimulai sejak janin dalam kandungan. Itu berarti, semua ibu harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, terpenuhi kebutuhan gizinya, dan hidup di lingkungan yang bersih.

Penegasan itu disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden DR. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH dalam edukasi ‘Isi Piringku untuk Pencegahan Stunting’ di Kalimantan Selatan, Kamis, 18 Oktober 2018.

“Ibu hamil butuh makanan dengan porsi lebih banyak, tinggi protein hewani, sayuran hijau, dan variasi buah-buahan. Makanlah makanan dari pangan lokal dan sesuai musim. Mestinya, makanan bergizi tidak mahal,” jelas Brian.

st4Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada anak usia di bawah dua tahun. Kampanye pencegahan stunting ditargetkan kepada Ibu hamil karena pencegahan stunting dimulai pada saat ibu mulai mengandung hingga anak usia 2 tahun, atau pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Sains menunjukkan bahwa 80 persen perkembangan otak manusia ditentukan pada 1000 HPK sehingga disebut periode emas.

Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Selatan Raudatul Jannah Sahbirin dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Moeloek memimpin edukasi ‘Isi Piringku untuk Pencegahan Stunting. Kampanye ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sekaligus upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pencegahan stunting.

Digelar di Halaman Kantor Setda Provinsi Kalimantan Selatan, acara ini dihadiri oleh seluruh Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota se-Provinsi Kalimantan Selatan dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden.

Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Selatan Raudatul Jannah Sahbirin mengimbau kepada seluruh ibu hamil yang hadir untuk makan makanan bergizi seimbang, memeriksakan kehamilan, bersalin di fasilitas kesehatan ditolong oleh tenaga kesehatan, dan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

“Kalimantan Selatan memiliki bahan pangan lokal, yaitu Ikan Haruan, yang memiliki kandungan Omega-3 dan albumin tinggi,” kata Raudatul Jannah.

Menteri Kesehatan menambahkan, para ibu tidak perlu menambahkan gula dan garam dalam MP-ASI (makanan pendamping ASI) anak. “Anak belum mengerti rasa asin dan juga penambahan gula dan garam menimbulkan resiko hipertensi dan diabetes pada anak ketika dewasa,” kata Nila Moeloek di hadapan 2.053 ibu hamil yang berpartisipasi dalam acara ini.

st1

Acara dilanjutkan dengan deklarasi semua ibu hamil yang hadir dalam pencegahan stunting untuk anak yang sedang dikandungnya. Acara ini pertama kali dilakukan dan berhasil memecahkan rekor MURI dalam santap Isi Piringku bersama 2.053 ibu hamil, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Pencegahan Stunting. Gerakan Nasional Cegah Stunting dimulai pada 16 September 2018 di Jakarta oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

Pencegahan stunting adalah investasi jangka panjang bangsa. Pencegahan stunting menentukan masa depan bangsa, terutama produktivitas angkatan kerja tahun 2045 dan seterusnya.

“Cegah stunting, itu penting!” kata Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Selatan  Raudatul Jannah.st3

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com