INDOPOLITIKA.COM – Meski diterpa oleh berbagai masalah, pemerintah tetap melanjutkan program Kartu Prakerja. Bahkan pada akhir bulan Juli ini, pemerintah membuka pendafataran untuk gelombang keempat.

Hal itu seperti dijelaskan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. Namun, terdapat prioritas dalam pendaftaran Kartu Prakerja gelombang keempat ini.

Menurutnya, pendaftaran pada gelombang keempat diutamkan kepada pekerja yang sudah masuk dalam daftar Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenaker, Bambang Satrio Lelono mengatakan yang diprioritaskan adalah mereka yang terdampak covid-19.

Saat ini ada sekitar lebih dari 3 juta pekerja dirumahkan atau mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga pelaku UMKM yang terdampak covid-19.

“Dari data tersebut kurang lebih 1,7 juta sudah sangat lengkap by name by address, sementara selebihnya masih kami lakukan verifikasi ulang. Data tersebut kami kumpulkan dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Bambang seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Seperti diketahui, penerimaan peserta Kartu Prakerja gelombang keempat dihentikan sementara sejak minggu kedua Mei 2020. Alasannya, melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap prosedur operasional Kartu Prakerja.

Setiap peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan manfaat sebesar Rp 3,55 juta. Sebesar Rp 1 juta akan diterima dalam bentuk voucher untuk membeli pelatihan yang ditawarkan Ruangguru, Tokopedia, Bukalapak, Belajar Apa, Pintaria, Sekolahmu, Pikar Mahir dan Sisnaker.

Setelah menyelesaikan pelatihan peserta akan mendapatkan insentif sebesar Rp 2,4 juta yang masing-masing Rp 600 ribu per bulan. Selanjut ada upah ikut survei sebesar Rp 150 ribu untuk tiga kali survei.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com