INDOPOLITIKA.COM – Kasus penggerebekan dua oknum guru PNS Majalengka oleh warga saat keduanya berada di sebuah rumah kosong beberapa waktu lalu masih menjadi pembicaraan.

Usai penggerebekan, kedua oknum guru SMK di Palasah itu juga menanti sanksi yang akan mereka terima dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.

Informasinya, kedua oknum guru berinisial WA dan IU dikatakan masih syok. Keduanya menghindari untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan guru lain.

Meskipun demikian, tingkat kehadiran di sekolah masih normal. Keduanya selalu mengisi absensi dan membuat pekerjaan untuk anak didiknya.

Kepala SMK Negeri 1 Palasah, Adang Ardali mengatakan, dua oknum guru itu hingga saat ini masih melakukan absensi.

“Untuk sanksinya kita menunggu dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,” kata Adang, Kamis (16/11/2023).

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diharapkan, pihak sekolah telah menunjuk sejumlah guru guna mendampingi kedua oknum guru yang kini selalu menyendiri.

Terancam Diberhentikan

Sementara itu, mengutip iNews, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jabar 9 Majalengka, Dewi Nurhulaela mengatakan, aksi kedua oknum guru di saat jam belajar serta meninggalkan sekolah sudah menyalahi aturan.

“Saat ini proses pemeriksaan terhadap dua oknum guru masih dilakukan tim gabungan. keduanya terancam diberhentikan dengan tidak hormat,” kata Dewi, Selasa (14/11/2023).

Guru SMKN 1 Palasah Majalengka

Berdasarkan keterangan Humas SMKN 1 Palasah Sutrisno, kronologi kejadian berawal saat dua guru tersebut kebetulan tidak ada jam mengajar karena siswa dan siswi sedang praktik kerja lapangan (PKL).

“Jadi dia (WA dan IU) keluar dengan cukup izin dari guru piket tanpa ada kepentingan lain sekitar jam 10 pagi (10.00 WIB),” kata Humas SMKN 1 Palasah, Kamis (9/11/2023).

Sutrisno menyatakan, sekitar pukul 11.20 WIB terjadi penggerebekan terhadap keduanya, WA dan IU. Ada informasi dari warga meminta pihak sekolah menemui mereka (WA dan IU) di Desa Karangasem.

“Saat digerebek, yang laki-laki sudah berpakaian lengkap. Sedangkan yang perempuan, bilang tunggu dulu, saya pakai baju dulu,” ujar Sutrisno.

Humas SMKN 1 Palasah menuturkan, keduanya telah memiliki keluarga dan sama-sama berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“Kami merasa prihatin dengan adanya kelakuan daripada rekan kami yah. Tapi mudah-mudahan untuk ke depannya, tidak terjadi lagi seperti yang sudah dilakukan oleh oknum WA dan oknum IU,” tuturnya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com