INDOPOLITIKA – Pilot Pesawat Air India, Kapten Sumeet Sabharwal mengirimkan sinyal marabahaya, mengatakan pesawat tidak dapat mencapai ketinggian tepat sebelum Boeing 787 itu jatuh ke tanah.

Boeing 787-7 Dreamliner, dengan 242 orang di dalamnya, termasuk 53 warga negara Inggris, jatuh di lingkungan Meghani Nagar, Ahmedabad sekitar pukul 1.40 siang waktu setempat, hanya beberapa menit setelah lepas landas.

“Mayday. Tidak ada daya dorong, tidak ada tenaga, tidak bisa naik!” kata Kapten Sumeet Sabharwal mengirim sinyal darurat ke stasiun pengendali lalu lintas udara (ATC) pada 12 Juni, sekitar 11 detik setelah pesawat Air India yang membawa 242 orang lepas landas dari bandara Ahmedabad di negara bagian Gujarat.

ATC langsung menanyakan situasi tersebut, tetapi tidak mendapat tanggapan lebih lanjut dari kapten maupun kopilot, yang tampak fokus menangani insiden tersebut.

Selama 19 detik berikutnya, petugas lalu lintas udara hanya bisa menyaksikan dengan pasrah saat pesawat Boeing 787-8 Dreamliner nomor penerbangan AI171 itu perlahan kehilangan ketinggian dan menabrak gedung-gedung di dekat bandara.

Kapten Sumeet Sabharwal. Foto: Hindustan Times

Pesawat Air India itu dipiloti oleh Kapten Sabharwal, yang memiliki 8.200 jam terbang, dan kopilot Clive Kundar, yang memiliki 1.100 jam terbang, kata Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA).

Pesawat itu jatuh sekitar satu kilometer dari bandara Ahmedabad saat dalam perjalanan menuju London, Inggris. Ada 232 penumpang dan 10 awak di dalamnya.

Menurut para ahli, lepas landas dan mendarat merupakan saat-saat paling berbahaya bagi sebuah pesawat, karena saat itu pesawat berada di ketinggian rendah dan pilot hanya punya sedikit waktu untuk bereaksi jika terjadi insiden.

Para pejabat mengonfirmasi bahwa hanya satu orang yang selamat dari pesawat tersebut, yakni Vishwash Kumar Ramesh, 40 tahun, seorang warga negara Inggris-India.

Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan terhadap salah satu tragedi penerbangan paling mematikan di India.(AFP)

Kecelakaan tersebut menewaskan sedikitnya 265 orang, termasuk 241 orang di dalam pesawat dan sisanya di darat.

Menurut Jaringan Keselamatan Penerbangan, ini adalah kecelakaan pertama Boeing 787-8 Dreamliner.

Boeing mengatakan sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang insiden tersebut. Penyebab kecelakaan bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk dipastikan, dengan para ahli meneliti tabrakan dengan burung dan kegagalan peralatan. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com