Indopolitika.com — Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 3, TPS 1, Desa Lalonggotomi, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sri Utami (30) mengalami keguguran.

Hal itu dialaminya usai menjalankan tugas negara menyukseskan jalannya Pemilu. Saat ini, Sri UTami masih terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Setia Bunda Konawe akibat keguguran.

Menurut suaminya, Muhammad Agus (32), Sri mengalami keguguran karena kelelahan setelah dua hari penuh menjalankan tugas sebagai anggota KPPS.

“Kata dokter itu dia keguguran karena kelelahan. Memang dia kerja lembur sampai pagi,” kata Muhammad Agus saat ditemui kendarinesiaid di RSU Setia Bunda, Sabtu (20/4), seperti dikutip dari laman kumparan.com.

Agus mengatakan, istrinya mulai beraktivitas sebagai KPPS seminggu sebelum pemungutan suara. Puncak aktivitasnya dua hari jelang pemungutan suara pada 17 April.

Ayah dua anak ini mengaku, tidak mengetahui kalau aktivitas istrinya sebagai KPPS akan sepadat itu.

“Dua hari itu benar-benar sibuk. Lembur sampai pagi. Jangankan pulang, shalat saja di TPS. Kalau saya tahu sejak awal, saya mungkin larang,” kata Agus.

Peristiwa itu bermula sekitar pukul 18.00 WITA, Sri Utami merasa ada darah yang keluar saat masih di TPS di hari pemungutan suara, Rabu (17/4). Namun hal itu tidak dihiraukan oleh Utami. Sebab, tugasnya di TPS masih menumpuk.

Lalu, esok harinya pada Kamis (18/4) sekitar pukul 06.00 WITA, Sri pulang ke rumahnya dan Sri melihat banyak darah keluar dari tubuhnya. Agus langsung membawa Sri ke Rumah Sakit. Ketika diperiksa, dokter mengatakan bahwa istrinya keguguran.

“Dia (Sri Utami) sempat drop setelah tahu kalau dia keguguran. Tapi saya terus kuatkan,” jelas Agus. (kump)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com